makalah pembangunan berkelanjutan





KATA PENGANTAR
         
Alhamdulillahirabbilallamin, segala puji syukur kami limpahkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Strategi Pembangunan Berkelanjutan yang kebetulan sangat amat penting bagi kami sekelompok, karena kita nantinya akan menemui hal ini saat terjun ke dunia kerja dan masyarakat
Dan berkaitan dengan tugas yang diberikan oleh bapak dosen mata kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup. Kami sepakat mengkaji tentang Strategi Pembanguna Berkelanjutan untuk memenuhi nilai mata kuliah tersebut serta untuk lebih mengenal tentang strategi pembangunan berkelanjutan, selain itu ditahun 2013 ini merupakan tahun dimana Strategi Pembangunan Berkelanjutan bukan sekedar wacana namun sudah menjadi sebuah kewajiban dan kebutuhan untuk kita semua demi menjaga lingkungan hidup



                                                                             Penyusun


                                                                             Kami Kelompok








BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Sebagai suatu kesatuan suatu negara seharusnya mempunyai landasan ataupun konsep guna memajukan bangsa namun tidak serta merta merusak lingkungan bahkan juga sekaligus melestarikannya. Namun apakah pada umumnya saat ini pemerintahan diseluruh dunia dan pemerintah Indonesia khususnya mengalakkan pembangunan berkelanjutan.
Memang sudah seharusnya pembangunan berkelanjutan harus dilaksanakan, mungkin pada pertengahan tahun 1970an hal ini adalah suatu konsep yang digalakan berbagai negara. Namun pada tahun ini dengan semakin kritisnya kondisi lingkungan sudah seharusnya pembangunan berkelanjutan tersebut harus dilakukan
B.   Perumusan Masalah
Melihat uraian diatas serta praktek langsung dilapangan “Apakah pada dewasa ini pemerintah diIndonesia sudah menerapkan pembangunan berkelanjutan ?”
C.   Tujuan Pembuatan Makalah
Dari pembuatan makalah kali ini kami sekelompok berharap bahwa makalah ini dapat
1.)               Memenuhi nilai mata kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup dengan nilai yang baik, serta menjadi bekal kami kedepan supaya lebih peduli dengan lingkungan
2.)              Dapat menjadi bahan sebagai pembelajaran pelaku atau semua orang yang termasuk dalam kegiatan pembangunan apapun.








BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian
Pembangunan berkelanjutan adalah proses pembangunan (lahan, kota, bisnis, masyarakat, dsb) yang berprinsip "memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan" (menurut Brundtland Report dari PBB, 1987. Pembangunan berkelanjutan adalah terjemahan dari Bahasa Inggris, sustainable development. Salah satu faktor yang harus dihadapi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan adalah bagaimana memperbaiki kehancuran lingkungan tanpa mengorbankan kebutuhan pembangunan ekonomi dan keadilan sosial. 
Pada dasarnya konsep ini merupakan strategi pembangunan yang memberikan batasan pada laju pemanfaatan ekosistem alamiah dan sumberdaya yang ada didalamnya. Ambang batas ini tidak absolut (mutlak) tetapi merupakan batas yang luwes (flexible) yang bergantung pada teknologi dan sosial ekonomi tentang pemanfaatan sumberdaya alam, serta kemampuan biosfer dalam menerima akibat yang ditimbulkan dari kegiatan manusia.
Dalam hal ini sebetulnya pembangunan berkelanjutan mempunyai sisi dilihat dari dimensinya  yaitu, dimensi ekologis, dimensi sosial-ekonomi-budaya, dimensi sosial politik dan dimensi hukum-kelembagaan.

Dengan kata lain, pembangunan berkelanjutan adalah semacam strategi dalam pemanfaatan ekosistem alamiah dengan cara tertentu sehingga kapasitas fungsionalnya tidak rusak untuk memberikan manfaat bagi kehidupan umat manusia.





BAB III
STUDI KASUS

A.      Analisa
1.)  Pihak yang berkontribusi dalam Pembangunan Berkelanjutan
                            Indonesia merupakan negara yang mempunyai lahan hijau luas, bisa dikatakan paru-paru dunia selain itu Indonesia juga menjadi negara yang memiliki kemajuan ekonomi yang tinggi di asia maupun dunia. Selanjutnya apa relevansinya, hubungannya semakin tinggi dan peluang peningkatan ekonomi suatu negara akan menimbulkan peluang juga terjadinya kerusakan lingkungan.  Melihat kondisi lingkungan sekarang bisakah dikatakan bahwa pembangunan dibermacam aspek kehidupan serta diberbagai negara khususnya Indonesia. Dan dalam kasus ini kita harus melihat dahulu bagaimana dan beberapa pihak yang sudah seharusnya memiliki andil besar dalam pembanguna berkelanjutan. Penduduk atau masyarakat merupakan bagian penting atau titik sentral dalam pembangunan berkelanjutan, karena peran penduduk sejatinya adalah sebagai subjek dan objek dari pembangunan berkelanjutan.










                           
                             Jumlah penduduk yang besar dengan pertumbuhan yang cepat, namun memiliki kualitas yang rendah, akan memperlambat tercapainya kondisi yang ideal antara kuantitas dan kualitas penduduk dengan daya dukung alam dan daya tampung lingkungan yang semakin terbatas. Penduduk Berkualitas merupakan Modal Dasar Pembangunan Berkelanjutan Untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan di suatu negara, diperlukan komponen penduduk yang berkualitas. Karena dari penduduk berkualitas itulah memungkinkan untuk bisa mengolah dan mengelola potensi sumber daya alam dengan baik, tepat, efisien, dan maksimal, dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan. Sehingga harapannya terjadi keseimbangan dan keserasian antara jumlah penduduk dengan kapasitas dari daya dukung alam dan daya tampung lingkungan. Sinergi antara pemerintahan swasta dan masyarakatah yang nantinya juga akan mampu mewujudkan itu semua PBB sebagai pengerak berbagai negara didunia telah membuat daftar sebagai bagian lingkup dari pembangunan berkelanjutan yakni :





2.)Kondisi Nyata Lingkungan
          Menilik lagi bagaimana lingkungan tempat tinggal kita banyak dijumpai kerusakan dimana-dimana, kepunahan dengan semakin kritisnya alam ini dan juga semakin dituntutnya suatu bangsa untuk tetap maju dan bersaing dengan bangsa atau negara lain. Ini menimbulkan suatu permasalahan bisakah pembangunan tetap berjalan namun juga tidak mengesampingkan faktor alam ?
         



Kita sering menjumpai bahwa didalam kawasan industri limbah-limbah pabrik sering tidak diperhatikan dengan serius, banyak kasus-kasus besar seperti tumpahan minyak di teluk meksiko, hujan asam di Cina. Bukan hanay dari sektor industri, riset-riset yang dilakukan berbagai negara untuk tujuan kemajuan sebenarnya namun mempunyai dampak buruk bagi lingkungan juga menjadi andil besar kerusakan lingkungan pada saat pembangunan seperti yang terjadi di ukraina.
          Itu semua diperparah dengan berbagai permasalahan lingkungan yang semakin mengkhawatirkan tentang pembalakan liar, perburuan yang memicu kepunahan, dan masih banyak lagi. Selanjutnya bagaimana ataupun langkah apa yang harus dilakukan pemerintah supaya kemajuan dibidang ekonomi dsb. Berkesinambungan dengan lingkungan alam. Dalam uraian diatas sudah dijabarkan bahwa pembangunan berkelanjutan sudah dicanangkan sedari tahun 1970an Istilah pembangunan berkelanjutan lalu diperkenalkan dalam WorldConservation Strategy (Strategi Konservasi Dunia) yang diterbitkan oleh United Nations Environment Programme (UNEP), International Union for Conservation of Nature andNatural Resources (IUCN), dan World Wide Fund for Nature (WWF) pada 1980. Pada 1982, UNEP menyelenggarakan sidang istimewa memperingati 10 tahun gerakan lingkungan dunia (1972-1982) di Nairobi, Kenya, sebagai reaksi ketidakpuasan atas penanganan lingkungan selama ini. Dalam sidang istimewa tersebut disepakati pembentukan Komisi Dunia untuk Lingkungan dan Pembangunan (WorldCommission on Environment and Development - WCED)Selanjutnya PBB juga menunjuk wakil-wakil negara pada saat itu PM Norwegia  Harlem Brundtland dan mantan Menlu Sudan Mansyur Khaled, masing-masing menjadi Ketua dan Wakil Ketua WCED.







3.)Konsep Pembangunan Berkelanjutan
Berdasarkan konsep pembangunan berkelanjutan tersebut, maka indikator pembangunan berkelanjutan tidak akan terlepas dari aspek-aspek tersebut diatas, yaitu aspek ekonomi, ekologi/lingkungan, sosial, politik, dan budaya. Sejalan dengan pemikiran tersebut.

Djajadiningrat (2005) dalam buku Suistanable Future: Menggagas Warisan Peradaban bagi Anak Cucu, Seputar Pemikiran Surna Tjahja Djajadiningrat, menyatakan bahwa dalam pembangunan yang berkelanjutan terdapat aspek keberlanjutan yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Keberlanjutan Ekologis
2. Keberlanjutan di Bidang Ekonomi
3. Keberlanjutan Sosial dan Budaya
4. Keberlanjutan Politik
5. Keberlanjutan Pertahanan Keamanan
         









4.)Pelaksanaan di Indonesia

Pada perkembangannya Indonesia sudah berusaha untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan, seperti pada KTT +G20 di Rio de janeiro yang telah mensepakati tentang gerakan “The Future We Want” maka dari itu pemerintah mulai mengalakan dan mensiasati strategi pembangunan berkelanjutan yang seperti pada 5 aspek diatas, yakni ;

1.              Keberlanjutan ekologia
Indonesia terdiri atas 17.508 pulau, mempunyai daratan seluas 1,9 juta km2 dan garis pantai sepanjang 80.791 km, serta cakupan laut seluas 3,1 juta km2. Di negara ini pula terdapat tidak kurang dari 120 gunung api (SM 2012), gunung berukuran rendah sampai tinggi dan bersalju, sungai-sungai lebar dan panjang, serta danau-danau. Keadaan demikian menyuguhkan berbagai tipe lingkungan hidup (habitat) alami bagi tumbuhan, hewan dan mikrobia. Sistem hubungan timbal balik antara lingkungan fisik/kimia dengan tumbuhan, hewan atau mikrobia dikenal sebagai ekosistem alami. Indonesia diperkirakan memiliki tidak kurang dari 47 tipe ekosistem alami (Anonim, 1996).
Dalam hal kekayaan jenis tumbuhan, hewan dan mikrobia, Indonesia merupakan salah satu pusat kekayaannya. Sebanyak 28.000 jenis tumbuhan, 350.000 jenis binatang dan 10.000 mikrobia diperkirakan hidup secara alami di Indonesia. Luas daratan Indonesia yang hanya 1,32% luas seluruh daratan di bumi, ternyata menjadi habitat 10% jenis tumbuhan berbunga, 12% binatang menyusui, 16% reptilia dan amfibia, 17% burung, 25% ikan, dan 15% serangga yang ada di dunia. Dari 515 jenis mamalia besar dunia, 36% endemik di Indonesia, dari 33 jenis primata, 18% endemik, dari 78 jenis burung paruh bengkok, 40% endemik, dan dari 121 jenis kupu-kupu dunia, 44% endemik di Indonesia (Mc Neely et al., 1990).  Dalam hal keanekaragaman di dalam jenis,








Gambar.1 peta konseravasi Indonesia
Indonesia pun menjadi unggulan dunia dan dianggap sebagai salah satu pusat keanekaragaman tanaman ekonomi dunia. Jenis-jenis kayu perdagangan, buah-buahan tropika (contohnya durian, duku, salak, rambutan, dan pisang), anggrek, bambu, rotan, dan kelapa sebagian besar berasal dari Indonesia (Astirin 2000). Oleh karena itu Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan keanekarangaman hayati terbesar di dunia (megadiversity) dan merupakan pusat keaneka-ragaman hayati dunia (megacenter of biodiversity) (Mac Kinnon, 1992).
Pembangunan di Indonesia selayaknya memperhatikan dan peduli terhadap kondisi ekologi. Sungguh sangat tidak arif apabila potensi luar biasa dari ekosistem dan biodiversitas tersebut diabaikan, bahkan sampai dirusak, hanya untuk kepentingan pembangunan sektoral sesaat. Maka pengelolaan lingungan dan pelaksanaan pembangunan harus berkelanjutan secara ekologi sebab apa yang ada pada lingkungan merupakan sumber-daya yang bernilai. Alasan lain mengapa perlu keberlanjutan ekologi, yaitu agar lingkungan hidup lestari dan bisa diwariskan ke generasi berikutnya dalam keadaan baik, atau setidaknya tidak lebih buruk dari kondisi yang kita terima dan jalani hari ini. Sehingga mereka, generasi setelah kita, masih bisa menikmati kekayaan alam ini.


2.              Keberlanjutan ekonomi
Dalam perpektif ini pembangunan ekonomi memiliki dua hal utama, yakni, berkelanjutan ekonomi makro dan ekonomi sektoral. Berkelanjutan ekonomi makro diartikan menjamin ekonomi secara berkelanjutan dan mendorong efesiensi ekonomi melalui reformasi struktural dan nasional. Sedangkan ekonomi sektoran yang berkelanjutan dapat diartikan adanya hasil yang bernilai ekonomis dari pengelolaan sumberdaya di satu sektor, misalnya pertanian, kehutanan, atau pertambangan. Baru-baru ini dalam pelaksanaan KTT 2012, Presiden RI Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, mengemukaan gagasan tentang pembangunan ekonomi hijau (green economic). Salah satu inti dari gagasan tersebut adalah agar negara-negara berkembang tidak hanya mengekspor bahan baku mentah (raw material) atau setengah jadi. Hal ini tentunya untuk menekan eksploitasi berlebihan terhadap sumberdaya alam demi devisa negara, yang sebenarnya bisa ditingkatkan nilainya apabila mengekspor bahan hasil kelola. Setidaknya negara produsen mengolah bahan baku menjadi bahan setengah jadi agar nilainya lebih tinggi. Harapannya devisa yang diperoleh bisa digunakan untuk memperbaiki kondisi lingkungan.
Hasil dari ekonomi makro kita sudah cukup besar, yang mana pada tahun 2011 nilai ekspor dari sektor Migas mencapai US$ 41.477 juta, bahkan sektor non-migas menyumbang devisa sebesar US$ 162.019,6 juta (BPS 2011). Sedangkan untuk ekonomi sektoral, perlu melakukan efisiensi energi dan penggunaan sumberdaya. Dengan memperhatikan daya dukung alam yang cenderung menurun dari waktu ke waktu, aktivitas ekonomi makro dan sektoral di Indonesia jangan sampai bersifat jangka pendek, tetapi perlu berkelanjutan agar devisa yang dihasilkan meningkat dan bisa terus diperoleh dalam jangka panjang.








3.              Keberlanjutan sosial – budaya
Bhineka Tunggal Ika merupakan pernyataan simbolis Bangsa Indonesia mengenai keanekaragaman kebudayaannya, tidak kurang dari 300 suku menempati wilayah nusantara. Hampir setiap suku tersebut memiliki adat atau kearifan lokal sebagai hasil penyesuaian dengan kondisi alam masing-masing. Keanekaragaman budaya ini tidak dapat dipungkiri merupakan salah satu bentuk kekayaan bangsa. Kehidupan dan tata nilai yang sudah ada pada masyarakat negeri ini, seperti ramah, santun, dan gotong royong adalah modal sosial yang perlu dipertahankan dalam menjalankan pem-bangunan berkelanjutan. Misalnya, gotong royong dalam memperbaiki sarana umum bisa mengefisienkan biaya dan waktu pengerjaannya. Sikap ramah kepada tamu, seperti di Bali dan Jawa misalnya, membuat orang luar merasa diterima dan tertarik untuk bekerja sama. Kesamaan derajat juga perlu ditumbuhkan dalam tatanan masyarakat berbangsa agar antar suku atau kebudayaan tidak ada yang merasa superior atau inferior. Secara menyeluruh keberlanjutan sosial dan budaya dinyatakan dalam
keadilan sosial, harga diri manusia dan peningkatan kualitas hidup seluruh manusia. Aspek budaya erat kaitannya dengan aspek sosial yang berdimensi pada manusia dalam hal interaksi, interrelasi dan interdependesi.
Pada era globalisasi di mana arus peredaran informasi dan barang begitu deras, hendaknya tidak mengaburkan identitas dan karakter bangsa. Arus informasi “asing” memungkinkan mengubah pola interaksi, interrelasi dan interdependesi yang sudah ada di masyarakat Indonesia. Kita sebaiknya mampu memfilter setiap produk kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia, karena belum tentu apa-apa yang datang dari luar itu benar dan sesuai dengan situasi dan kondisi alam atau karakter bangsa Indonesia. Modal sosial yang rusak bisa diartikan kualitas sumberdaya manusia yang lemah, akibat hilangnya identitas masyarakat dan bangsa, hanya akan berdampak buruk bagi pembangunan.




4.              Keberlanjutan politik
Politik memiliki peran penting dalam “mengamankan” pembangunan berkelanjutan karena unsur politik yang membuat peraturan (regulasi) dan tata kelolanya. Politik yang kurang atau tidak berkelanjutan biasanya lahir dari perspektif parsial dan pragmatis, yang mana cenderung mementingkan tuntutan kepentingan saat ini, dalam jangka pendek, tanpa peduli dengan akibat yang mungkin terjadi kemudian dari suatu keputusan atau kebijakan yang dilaksanakan. Keberlanjutan politik diarahkasn pada respek pada human right, kebebasan individu dan sosial untuk berpartisipasi dibidang ekonomi, sosial dan politik. Respon politik terhadap dinamika dan isu yang terjadi di dalam atau luar negeri memang perlu cepat, namun harus menyeluruh (multi aspek), salah satunya memperhatikan aspek ekologi. Selain itu, demokrasi yang dilaksanakan perlu memperhatikan proses demokrasi yang transparan dan bertanggung jawab, adanya kepastian kesedian pangan, air, dan pemukiman bagi masyarakat luas.
5.              Keberlanjuran pertahanan dan keamanan
Wilayah nusantara yang terdiri atas 17.508 pulau, mempunyai daratan seluas 1,9 juta km2 dan cakupan laut seluas 3,1 juta km2 ini memerlukan pertahanan yang kuat agar keamanan terjamin. Bangsa dan negara dituntut untuk memiliki kemampuan menghadapi dan mengataasi tantangan, ancaman, dan gangguan baik dari dalam dan luar, yang langsung dan tidak langsung; yang dapat membahayakan integritas, identitas negara dan bangsa. Pembangunan berkelanjutan memperhatikan juga aspek pertahanan dan keamanan ini agar proses pembangunan di berbagai sektor berjalan dengan baik tanpa adanya hambatan berarti.

Tema besar “pembangunan berkelanjutan” memang bukan barang baru sebagai isu nasional bahkan global, namun dalam pelaksanaannya masih belum dipahami dengan baik dan oleh karenanya masih menunjukkan banyak kerancuan pada tingkat kebijakan dan pengaturan, sehingga sering bermasalah pada tatanan implementasi. Konsep yang tepat untuk mewujudkannya masih terus berkembang, disesuaikan dengan situasi dan kondisi di mana ia diterapkan.








Kemudian, agar keberlanjutan tetap terjaga maka harus ada komitmen setiap komponen penyangga kehidupan dan campur tangan pemerintah dengan melibatkan lembaga swadaya masyarakat (Emil Salim 1986). Dengan demikian, dalam pelaksanaan pembangunan  berkelanjutan ini sangat diperlukan kolaborasi dan koordinasi antarstakeholder.

Bagi Indonesia, dokumen The Future We Want ini akan menjadi rujukan dalam pelaksanaan rencana pembangunan nasional secara konkret, termasuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2014-2019, dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (2005-2025).


Gambar 2. Mega Proyek Hijau Universitas Indonesia











BAB IV
PENUTUP


A.Kesimpulan

          Pembangunan Berkelanjutan memang sudah seharusnya dilakukan oleh semua negara yang peduli akan masa depan rakyatnya, Indonesia sebagai negara yang besar juga sepantasnya menerapkan pembangunan berkelanjutan.
Dalam penerapan pembangunan berkelanjutan Indonesia yang mempunyai peran penting dalam ekonomi dunia karena mempunyai pangsa pasar yang besar serta lingkungan hijau yang luas mempunyai andil besar dalam pengalakan pembangunan berkelanjutan,
          Penerapannya pun sudah dilaksanakan. Protokol-protokol yang telah disepakati dengan berbagai negara juga sebetulnya sudah dijamah dan dilaksanakan. namun jikalau dilihat dari praktek nyatanya belum 100% terlaksana.
          Cukup disayangkan juga dengan berbagai permasalahan yang mencakup lingkungan, politik, ekonomi juga sedang membelit negara ini. Mungkin itulah sebab kenapa pembangunan berkelanjutan di Indonesia belum 100% tercapai












B.Saran
          5 Aspek yang dianggap sebagai tolak ukur pembangunan berkelanjutan memang sudah harus benar-benar diperhatikan, protokol-protokol yang telah disepakati di KTT, serta ajakan PBB. Harus benar-benar menjadi pendorong kinerja pemerintahan dalam pembanguna berkelanjutan. Ada 2 poin yang perlu perhatian sekaligus menjadi saran  dari kami untuk pemerintah maupun masyarakat yakni :
1.)  Kesadaran masyarakat akan pentingnya pembangunan berkelanjutan dan ikut juga berpartisipasi demi tercapainya tujuan nasional pembangunan berkelanjutan jangka pendek maupun jangka panjang
2.)  Perlu juga pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya dari masing-masing individu-individu dipemerintahan supaya tidak ada hambatan yang memang bisa dihindari dari pembanguna berkelanjutan















MAKALAH
STRATEGI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN









PENYUSUN :
PANDORA WAHYU HERJANATA (6101412065)
A ZUMAR (6101412073)
RIFKY NURUL A’LA (6101412083)
M DAVIQ NUR (6101412072)
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL...................................................
BAB I PENDAHULUAN
          Latar Belakang...........................................................................
          Perumusan Masalah..................................................................
          Tujuan Pembuatan Makalah....................................................
BAB II PEMBAHASAN
          Pengertian Pembangunan Berkelanjutan.............................
BAB III STUDI KASUS
          Pihak yang ikut berkontribusi................................................
          Nyata Lingkungan....................................................................
          Konsep Pembangunan Berkelanjutan...................................
          Pelaksanaan..............................................................................
BAB IV PENUTUP
          Kesimpulan...............................................................................
          Saran..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................




DAFTAR GAMBAR DAN TABEL

Tabel. 1 Tahapan dan Konsep Pembangunan Berkelanjutan
Gambar. 1 peta kawasan konservasi di Indonesia
Gambar.2 mega proyek hijau universitas indonesia



















DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia “Pembangunan Berkelanjutan”, diakses 27 Maret 2013, http://id.wikipedia.org/wiki/Pembangunan_berkelanjutan
Bulletin “ Penataan ruang di Indonesia “, Diakses 26 Maret 2013, http://bulletin.penataanruang.net/index.asp?mod=_fullart&idart=123
VivanPB  “Arah Pembanguna Berkelanjutan di Indonesia”, Diakses 27 Maret 2013, http://vivanpb.wordpress.com/2012/12/12/arah-pembangunan-berkelanjutan-di-indonesia/
AbuDimata ”Reorientasi Strategi Pembanguna Berkelanjutan”, diakses 27 Maret 2013, http://abudimanta.wordpress.com/2008/09/19/reorientasi-strategi-pembangunan-berkelanjutan/
Dokter Kota ”Pembanguna Berkelanjutan Sustainable”, diakses 27 Maret 2013, http://dokter-kota.blogspot.com/2012/09/pembangunan-berkelanjutan-sustainable.html
Suara Edukasia “Konsep dan Strategi Pembanguna Berkelanjutan”, diakses 27 Maret 2013,  http://suaraedukasi.kemdikbud.go.id/listings/konsep-dan-strategi-pembangunan-berkelanjutan/

0 Response to "makalah pembangunan berkelanjutan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel