makalah pembangunan berkelanjutan
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbilallamin,
segala puji syukur kami limpahkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
segala rahmat sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Strategi
Pembangunan Berkelanjutan yang kebetulan sangat amat penting bagi kami
sekelompok, karena kita nantinya akan menemui hal ini saat terjun ke dunia
kerja dan masyarakat
Dan
berkaitan dengan tugas yang diberikan oleh bapak dosen mata kuliah Pendidikan
Lingkungan Hidup. Kami sepakat mengkaji tentang Strategi Pembanguna
Berkelanjutan untuk memenuhi nilai mata kuliah tersebut serta untuk lebih
mengenal tentang strategi pembangunan berkelanjutan, selain itu ditahun 2013
ini merupakan tahun dimana Strategi Pembangunan Berkelanjutan bukan sekedar
wacana namun sudah menjadi sebuah kewajiban dan kebutuhan untuk kita semua demi
menjaga lingkungan hidup
Penyusun
Kami
Kelompok
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai suatu kesatuan
suatu negara seharusnya mempunyai landasan ataupun konsep guna memajukan bangsa
namun tidak serta merta merusak lingkungan bahkan juga sekaligus
melestarikannya. Namun apakah pada umumnya saat ini pemerintahan diseluruh
dunia dan pemerintah Indonesia khususnya mengalakkan pembangunan berkelanjutan.
Memang sudah seharusnya
pembangunan berkelanjutan harus dilaksanakan, mungkin pada pertengahan tahun
1970an hal ini adalah suatu konsep yang digalakan berbagai negara. Namun pada
tahun ini dengan semakin kritisnya kondisi lingkungan sudah seharusnya
pembangunan berkelanjutan tersebut harus dilakukan
B. Perumusan Masalah
Melihat uraian diatas
serta praktek langsung dilapangan “Apakah
pada dewasa ini pemerintah diIndonesia sudah menerapkan pembangunan
berkelanjutan ?”
C. Tujuan Pembuatan Makalah
Dari pembuatan makalah
kali ini kami sekelompok berharap bahwa makalah ini dapat
1.)
Memenuhi nilai mata kuliah Pendidikan
Lingkungan Hidup dengan nilai yang baik, serta menjadi bekal kami kedepan
supaya lebih peduli dengan lingkungan
2.)
Dapat menjadi bahan sebagai pembelajaran
pelaku atau semua orang yang termasuk dalam kegiatan pembangunan apapun.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian
Pembangunan
berkelanjutan adalah
proses pembangunan (lahan, kota,
bisnis, masyarakat,
dsb) yang berprinsip "memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan
pemenuhan kebutuhan generasi masa depan" (menurut Brundtland Report dari PBB, 1987.
Pembangunan berkelanjutan adalah terjemahan dari Bahasa Inggris, sustainable development. Salah
satu faktor yang harus dihadapi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan adalah
bagaimana memperbaiki kehancuran lingkungan tanpa
mengorbankan kebutuhan pembangunan ekonomi dan
keadilan sosial.
Pada dasarnya konsep ini merupakan strategi pembangunan yang memberikan
batasan pada laju pemanfaatan ekosistem alamiah dan sumberdaya yang ada
didalamnya. Ambang batas ini tidak absolut (mutlak) tetapi merupakan batas yang
luwes (flexible) yang bergantung pada teknologi dan sosial ekonomi tentang
pemanfaatan sumberdaya alam, serta kemampuan biosfer dalam menerima akibat yang
ditimbulkan dari kegiatan manusia.
Dalam hal ini sebetulnya pembangunan berkelanjutan mempunyai sisi dilihat
dari dimensinya yaitu,
dimensi ekologis, dimensi sosial-ekonomi-budaya, dimensi sosial politik dan
dimensi hukum-kelembagaan.
Dengan kata lain, pembangunan berkelanjutan adalah semacam
strategi dalam pemanfaatan ekosistem alamiah dengan cara tertentu sehingga
kapasitas fungsionalnya tidak rusak untuk memberikan manfaat bagi kehidupan
umat manusia.
BAB III
STUDI KASUS
A.
Analisa
1.)
Pihak yang berkontribusi dalam Pembangunan
Berkelanjutan
Indonesia merupakan
negara yang mempunyai lahan hijau luas, bisa dikatakan paru-paru dunia selain
itu Indonesia juga menjadi negara yang memiliki kemajuan ekonomi yang tinggi di
asia maupun dunia. Selanjutnya apa relevansinya, hubungannya semakin tinggi dan
peluang peningkatan ekonomi suatu negara akan menimbulkan peluang juga terjadinya
kerusakan lingkungan. Melihat
kondisi lingkungan sekarang bisakah dikatakan bahwa pembangunan dibermacam
aspek kehidupan serta diberbagai negara khususnya Indonesia. Dan dalam kasus ini kita harus melihat
dahulu bagaimana dan beberapa pihak yang sudah seharusnya memiliki andil besar
dalam pembanguna berkelanjutan. Penduduk atau
masyarakat merupakan bagian penting atau titik sentral dalam pembangunan
berkelanjutan, karena peran penduduk sejatinya
adalah sebagai subjek dan objek dari pembangunan berkelanjutan.
Jumlah penduduk yang besar dengan pertumbuhan
yang cepat, namun memiliki kualitas yang rendah, akan memperlambat tercapainya
kondisi yang ideal antara kuantitas dan kualitas penduduk dengan daya dukung
alam dan daya tampung lingkungan yang semakin terbatas. Penduduk Berkualitas merupakan Modal Dasar
Pembangunan Berkelanjutan Untuk mewujudkan
pembangunan berkelanjutan di suatu negara, diperlukan komponen penduduk yang
berkualitas. Karena dari penduduk berkualitas itulah memungkinkan untuk bisa
mengolah dan mengelola potensi sumber daya alam dengan baik, tepat, efisien,
dan maksimal, dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan. Sehingga harapannya
terjadi keseimbangan dan keserasian antara jumlah penduduk dengan kapasitas
dari daya dukung alam dan daya tampung lingkungan. Sinergi antara pemerintahan
swasta dan masyarakatah yang nantinya juga akan mampu mewujudkan itu semua PBB
sebagai pengerak berbagai negara didunia telah membuat daftar sebagai bagian lingkup
dari pembangunan berkelanjutan yakni :
- Pertanian
- Atmosfer
- Keanekaragaman Hayati
- Biotekhnologi
- Pengembangan Kapasitas
- Perubahan Iklim
- Pola Konsumsi dan Produksi
- Demografi
- Penggurunan dan Kekeringan
- Pengurangan dan Manajemen Bencana
- Pendidikan dan Kesadaran
- Energi
- Keuangan
- Hutan
- Air Minum
- Kesehatan
- Pemukiman
- Indikator
- Industri
- Informasi bagi Pembuatan keputusan dan Partisipasi
- Pembuatan Keputusan yang terintegrasi
- Hukum Internasional
- Kerjasama Internasional memberdayakan lingkungan
- Pengaturan Institusional
- Pemanfaatan lahan
- Kelompok Besar
- Kelompok Besar
- Gunung
- Strategi Pembangunan Berkelanjutan Nasional
- Samudera dan Laut
- Kemisinan
- Sanitasi
- Pengetahuan Alam
- Pulau kecil
- Wisata Berkelanjutan
- Tekhnologi
- Bahan Kimia Beracun
- Perdagangan dan Lingkungan
- Transport
- Limbah (Beracun)
- Limbah(Radio aktif)
- Limbah (Padat)
- Air
2.)Kondisi Nyata Lingkungan
Menilik lagi bagaimana lingkungan
tempat tinggal kita banyak dijumpai kerusakan dimana-dimana, kepunahan dengan
semakin kritisnya alam ini dan juga semakin dituntutnya suatu bangsa untuk tetap
maju dan bersaing dengan bangsa atau negara lain. Ini menimbulkan suatu
permasalahan bisakah pembangunan tetap berjalan namun juga tidak
mengesampingkan faktor alam ?
Kita sering menjumpai bahwa didalam kawasan industri
limbah-limbah pabrik sering tidak diperhatikan dengan serius, banyak
kasus-kasus besar seperti tumpahan minyak di teluk meksiko, hujan asam di Cina.
Bukan hanay dari sektor industri, riset-riset yang dilakukan berbagai negara
untuk tujuan kemajuan sebenarnya namun mempunyai dampak buruk bagi lingkungan
juga menjadi andil besar kerusakan lingkungan pada saat pembangunan seperti
yang terjadi di ukraina.
Itu semua diperparah dengan berbagai
permasalahan lingkungan yang semakin mengkhawatirkan tentang pembalakan liar,
perburuan yang memicu kepunahan, dan masih banyak lagi. Selanjutnya bagaimana
ataupun langkah apa yang harus dilakukan pemerintah supaya kemajuan dibidang
ekonomi dsb. Berkesinambungan dengan lingkungan alam. Dalam uraian diatas sudah
dijabarkan bahwa pembangunan berkelanjutan sudah dicanangkan sedari tahun 1970an Istilah pembangunan berkelanjutan lalu diperkenalkan dalam WorldConservation Strategy (Strategi Konservasi Dunia) yang
diterbitkan oleh United
Nations Environment Programme (UNEP), International Union for Conservation
of Nature andNatural Resources (IUCN),
dan World Wide Fund for Nature (WWF) pada 1980. Pada 1982, UNEP
menyelenggarakan sidang istimewa memperingati 10 tahun gerakan lingkungan dunia
(1972-1982) di Nairobi, Kenya, sebagai reaksi ketidakpuasan atas penanganan
lingkungan selama ini. Dalam sidang istimewa tersebut disepakati pembentukan
Komisi Dunia untuk Lingkungan dan Pembangunan (WorldCommission on
Environment and Development -
WCED)Selanjutnya PBB juga menunjuk wakil-wakil negara pada saat itu PM Norwegia Harlem
Brundtland dan mantan Menlu Sudan Mansyur Khaled, masing-masing menjadi Ketua
dan Wakil Ketua WCED.
3.)Konsep Pembangunan
Berkelanjutan
Berdasarkan konsep pembangunan
berkelanjutan tersebut, maka indikator pembangunan berkelanjutan tidak akan
terlepas dari aspek-aspek tersebut diatas, yaitu aspek ekonomi,
ekologi/lingkungan, sosial, politik, dan budaya. Sejalan dengan pemikiran
tersebut.
Djajadiningrat (2005) dalam buku Suistanable
Future: Menggagas Warisan Peradaban bagi Anak Cucu, Seputar Pemikiran Surna
Tjahja Djajadiningrat, menyatakan bahwa dalam pembangunan yang berkelanjutan
terdapat aspek keberlanjutan yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Keberlanjutan Ekologis
2. Keberlanjutan di Bidang Ekonomi
3. Keberlanjutan Sosial dan Budaya
4. Keberlanjutan Politik
5. Keberlanjutan Pertahanan Keamanan
4.)Pelaksanaan
di Indonesia
Pada perkembangannya Indonesia sudah
berusaha untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan, seperti pada KTT +G20 di
Rio de janeiro yang telah mensepakati tentang gerakan “The Future We Want” maka dari itu pemerintah mulai mengalakan dan
mensiasati strategi pembangunan berkelanjutan yang seperti pada 5 aspek diatas,
yakni ;
1. Keberlanjutan ekologia
Indonesia terdiri atas 17.508 pulau, mempunyai daratan
seluas 1,9 juta km2 dan garis pantai sepanjang 80.791 km,
serta cakupan laut seluas 3,1 juta km2. Di negara ini
pula terdapat tidak kurang dari 120 gunung api (SM 2012), gunung berukuran
rendah sampai tinggi dan bersalju, sungai-sungai lebar dan panjang, serta
danau-danau. Keadaan demikian menyuguhkan berbagai tipe lingkungan hidup
(habitat) alami bagi tumbuhan, hewan dan mikrobia. Sistem hubungan timbal balik
antara lingkungan fisik/kimia dengan tumbuhan, hewan atau mikrobia dikenal
sebagai ekosistem alami. Indonesia diperkirakan memiliki tidak kurang dari 47
tipe ekosistem alami (Anonim, 1996).
Dalam hal kekayaan jenis tumbuhan, hewan dan mikrobia,
Indonesia merupakan salah satu pusat kekayaannya. Sebanyak 28.000 jenis
tumbuhan, 350.000 jenis binatang dan 10.000 mikrobia diperkirakan hidup secara
alami di Indonesia. Luas daratan Indonesia yang hanya 1,32% luas seluruh
daratan di bumi, ternyata menjadi habitat 10% jenis tumbuhan berbunga, 12%
binatang menyusui, 16% reptilia dan amfibia, 17% burung, 25% ikan, dan 15%
serangga yang ada di dunia. Dari 515 jenis mamalia besar dunia, 36% endemik di
Indonesia, dari 33 jenis primata, 18% endemik, dari 78 jenis burung paruh
bengkok, 40% endemik, dan dari 121 jenis kupu-kupu dunia, 44% endemik di
Indonesia (Mc Neely et al.,
1990). Dalam hal keanekaragaman di dalam jenis,
Gambar.1 peta konseravasi Indonesia
Indonesia pun menjadi unggulan dunia dan dianggap
sebagai salah satu pusat keanekaragaman tanaman ekonomi dunia. Jenis-jenis kayu
perdagangan, buah-buahan tropika (contohnya durian, duku, salak, rambutan, dan
pisang), anggrek, bambu, rotan, dan kelapa sebagian besar berasal dari
Indonesia (Astirin 2000). Oleh karena itu Indonesia dikenal sebagai salah satu
negara dengan keanekarangaman hayati terbesar di dunia (megadiversity)
dan merupakan pusat keaneka-ragaman hayati dunia (megacenter of biodiversity)
(Mac Kinnon, 1992).
Pembangunan di Indonesia selayaknya memperhatikan dan
peduli terhadap kondisi ekologi. Sungguh sangat tidak arif apabila potensi luar
biasa dari ekosistem dan biodiversitas tersebut diabaikan, bahkan sampai
dirusak, hanya untuk kepentingan pembangunan sektoral sesaat. Maka pengelolaan
lingungan dan pelaksanaan pembangunan harus berkelanjutan secara ekologi sebab
apa yang ada pada lingkungan merupakan sumber-daya yang bernilai. Alasan lain
mengapa perlu keberlanjutan ekologi, yaitu agar lingkungan hidup lestari dan
bisa diwariskan ke generasi berikutnya dalam keadaan baik, atau setidaknya
tidak lebih buruk dari kondisi yang kita terima dan jalani hari ini. Sehingga
mereka, generasi setelah kita, masih bisa menikmati kekayaan alam ini.
2. Keberlanjutan ekonomi
Dalam perpektif ini pembangunan ekonomi memiliki dua
hal utama, yakni, berkelanjutan ekonomi makro dan ekonomi sektoral.
Berkelanjutan ekonomi makro diartikan menjamin ekonomi secara berkelanjutan dan
mendorong efesiensi ekonomi melalui reformasi struktural dan nasional.
Sedangkan ekonomi sektoran yang berkelanjutan dapat diartikan adanya hasil yang
bernilai ekonomis dari pengelolaan sumberdaya di satu sektor, misalnya
pertanian, kehutanan, atau pertambangan. Baru-baru ini dalam pelaksanaan KTT
2012, Presiden RI Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, mengemukaan gagasan tentang
pembangunan ekonomi hijau (green economic). Salah satu inti dari gagasan
tersebut adalah agar negara-negara berkembang tidak hanya mengekspor bahan baku
mentah (raw material) atau setengah jadi. Hal ini tentunya untuk menekan
eksploitasi berlebihan terhadap sumberdaya alam demi devisa negara, yang
sebenarnya bisa ditingkatkan nilainya apabila mengekspor bahan hasil kelola.
Setidaknya negara produsen mengolah bahan baku menjadi bahan setengah jadi agar
nilainya lebih tinggi. Harapannya devisa yang diperoleh bisa digunakan untuk
memperbaiki kondisi lingkungan.
Hasil dari ekonomi makro kita sudah cukup besar, yang
mana pada tahun 2011 nilai ekspor dari sektor Migas mencapai US$ 41.477 juta,
bahkan sektor non-migas menyumbang devisa sebesar US$ 162.019,6 juta (BPS
2011). Sedangkan untuk ekonomi sektoral, perlu melakukan efisiensi energi dan
penggunaan sumberdaya. Dengan memperhatikan daya dukung alam yang cenderung
menurun dari waktu ke waktu, aktivitas ekonomi makro dan sektoral di Indonesia
jangan sampai bersifat jangka pendek, tetapi perlu berkelanjutan agar devisa
yang dihasilkan meningkat dan bisa terus diperoleh dalam jangka panjang.
3. Keberlanjutan sosial – budaya
Bhineka Tunggal Ika merupakan pernyataan simbolis
Bangsa Indonesia mengenai keanekaragaman kebudayaannya, tidak kurang dari 300
suku menempati wilayah nusantara. Hampir setiap suku tersebut memiliki adat
atau kearifan lokal sebagai hasil penyesuaian dengan kondisi alam
masing-masing. Keanekaragaman budaya ini tidak dapat dipungkiri merupakan salah
satu bentuk kekayaan bangsa. Kehidupan dan tata nilai yang sudah ada pada
masyarakat negeri ini, seperti ramah, santun, dan gotong royong adalah modal
sosial yang perlu dipertahankan dalam menjalankan pem-bangunan berkelanjutan.
Misalnya, gotong royong dalam memperbaiki sarana umum bisa mengefisienkan biaya
dan waktu pengerjaannya. Sikap ramah kepada tamu, seperti di Bali dan Jawa
misalnya, membuat orang luar merasa diterima dan tertarik untuk bekerja sama.
Kesamaan derajat juga perlu ditumbuhkan dalam tatanan masyarakat berbangsa agar
antar suku atau kebudayaan tidak ada yang merasa superior atau inferior. Secara
menyeluruh keberlanjutan sosial dan budaya dinyatakan dalam
keadilan sosial, harga diri manusia dan peningkatan
kualitas hidup seluruh manusia. Aspek budaya erat kaitannya dengan aspek sosial
yang berdimensi pada manusia dalam hal interaksi, interrelasi dan interdependesi.
Pada era globalisasi di mana arus peredaran informasi
dan barang begitu deras, hendaknya tidak mengaburkan identitas dan karakter
bangsa. Arus informasi “asing” memungkinkan mengubah pola interaksi,
interrelasi dan interdependesi yang sudah ada di masyarakat Indonesia. Kita
sebaiknya mampu memfilter setiap produk kebudayaan asing yang masuk ke
Indonesia, karena belum tentu apa-apa yang datang dari luar itu benar dan
sesuai dengan situasi dan kondisi alam atau karakter bangsa Indonesia. Modal sosial
yang rusak bisa diartikan kualitas sumberdaya manusia yang lemah, akibat
hilangnya identitas masyarakat dan bangsa, hanya akan berdampak buruk bagi
pembangunan.
4. Keberlanjutan politik
Politik memiliki peran penting dalam “mengamankan”
pembangunan berkelanjutan karena unsur politik yang membuat peraturan
(regulasi) dan tata kelolanya. Politik yang kurang atau tidak berkelanjutan
biasanya lahir dari perspektif parsial dan pragmatis, yang mana cenderung
mementingkan tuntutan kepentingan saat ini, dalam jangka pendek, tanpa peduli
dengan akibat yang mungkin terjadi kemudian dari suatu keputusan atau kebijakan
yang dilaksanakan. Keberlanjutan politik diarahkasn pada respek pada human right, kebebasan individu
dan sosial untuk berpartisipasi dibidang ekonomi, sosial dan politik. Respon
politik terhadap dinamika dan isu yang terjadi di dalam atau luar negeri memang
perlu cepat, namun harus menyeluruh (multi aspek), salah satunya memperhatikan
aspek ekologi. Selain itu, demokrasi yang dilaksanakan perlu memperhatikan
proses demokrasi yang transparan dan bertanggung jawab, adanya kepastian
kesedian pangan, air, dan pemukiman bagi masyarakat luas.
5. Keberlanjuran pertahanan dan keamanan
Wilayah
nusantara yang terdiri atas 17.508 pulau, mempunyai daratan seluas 1,9 juta km2 dan
cakupan laut seluas 3,1 juta km2 ini memerlukan pertahanan yang kuat
agar keamanan terjamin. Bangsa dan negara dituntut untuk memiliki kemampuan
menghadapi dan mengataasi tantangan, ancaman, dan gangguan baik dari dalam dan
luar, yang langsung dan tidak langsung; yang dapat membahayakan integritas,
identitas negara dan bangsa. Pembangunan berkelanjutan memperhatikan juga aspek
pertahanan dan keamanan ini agar proses pembangunan di berbagai sektor berjalan
dengan baik tanpa adanya hambatan berarti.
Tema besar “pembangunan berkelanjutan” memang bukan
barang baru sebagai isu nasional bahkan global, namun dalam pelaksanaannya
masih belum dipahami dengan baik dan oleh karenanya masih menunjukkan banyak
kerancuan pada tingkat kebijakan dan pengaturan, sehingga sering bermasalah
pada tatanan implementasi. Konsep yang tepat untuk mewujudkannya masih terus
berkembang, disesuaikan dengan situasi dan kondisi di mana ia diterapkan.
Kemudian, agar keberlanjutan tetap terjaga maka harus
ada komitmen setiap komponen penyangga kehidupan dan campur tangan pemerintah
dengan melibatkan lembaga swadaya masyarakat (Emil Salim 1986). Dengan
demikian, dalam pelaksanaan pembangunan berkelanjutan ini sangat diperlukan
kolaborasi dan koordinasi antarstakeholder.
Bagi Indonesia, dokumen The Future We Want ini akan menjadi
rujukan dalam pelaksanaan rencana pembangunan nasional secara konkret, termasuk
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2014-2019, dan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (2005-2025).
Gambar 2.
Mega Proyek Hijau Universitas Indonesia
BAB IV
PENUTUP
A.Kesimpulan
Pembangunan Berkelanjutan memang
sudah seharusnya dilakukan oleh semua negara yang peduli akan masa depan
rakyatnya, Indonesia sebagai negara yang besar juga sepantasnya menerapkan pembangunan
berkelanjutan.
Dalam penerapan pembangunan
berkelanjutan Indonesia yang mempunyai peran penting dalam ekonomi dunia karena
mempunyai pangsa pasar yang besar serta lingkungan hijau yang luas mempunyai
andil besar dalam pengalakan pembangunan berkelanjutan,
Penerapannya
pun sudah dilaksanakan. Protokol-protokol yang telah disepakati dengan berbagai
negara juga sebetulnya sudah dijamah dan dilaksanakan. namun jikalau dilihat
dari praktek nyatanya belum 100% terlaksana.
Cukup
disayangkan juga dengan berbagai permasalahan yang mencakup lingkungan,
politik, ekonomi juga sedang membelit negara ini. Mungkin itulah sebab kenapa
pembangunan berkelanjutan di Indonesia belum 100% tercapai
B.Saran
5 Aspek yang dianggap sebagai tolak
ukur pembangunan berkelanjutan memang sudah harus benar-benar diperhatikan,
protokol-protokol yang telah disepakati di KTT, serta ajakan PBB. Harus
benar-benar menjadi pendorong kinerja pemerintahan dalam pembanguna
berkelanjutan. Ada 2 poin yang perlu perhatian sekaligus menjadi saran dari kami untuk pemerintah maupun masyarakat
yakni :
1.) Kesadaran masyarakat akan pentingnya
pembangunan berkelanjutan dan ikut juga berpartisipasi demi tercapainya tujuan
nasional pembangunan berkelanjutan jangka pendek maupun jangka panjang
2.) Perlu juga pemerintah untuk
meningkatkan kinerjanya dari masing-masing individu-individu dipemerintahan
supaya tidak ada hambatan yang memang bisa dihindari dari pembanguna
berkelanjutan
MAKALAH
STRATEGI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
PENYUSUN :
PANDORA WAHYU HERJANATA (6101412065)
A ZUMAR (6101412073)
RIFKY NURUL A’LA (6101412083)
M DAVIQ NUR (6101412072)
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL...................................................
BAB I PENDAHULUAN
Latar
Belakang...........................................................................
Perumusan
Masalah..................................................................
Tujuan
Pembuatan Makalah....................................................
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian
Pembangunan Berkelanjutan.............................
BAB III STUDI KASUS
Pihak
yang ikut berkontribusi................................................
Nyata
Lingkungan....................................................................
Konsep
Pembangunan Berkelanjutan...................................
Pelaksanaan..............................................................................
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan...............................................................................
Saran..........................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA........................................................................
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL
Tabel. 1
Tahapan dan Konsep Pembangunan Berkelanjutan
Gambar. 1
peta kawasan konservasi di Indonesia
Gambar.2
mega proyek hijau universitas indonesia
DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia “Pembangunan
Berkelanjutan”, diakses 27 Maret 2013, http://id.wikipedia.org/wiki/Pembangunan_berkelanjutan
Bulletin “ Penataan ruang di Indonesia “, Diakses 26
Maret 2013, http://bulletin.penataanruang.net/index.asp?mod=_fullart&idart=123
VivanPB “Arah
Pembanguna Berkelanjutan di Indonesia”, Diakses 27 Maret 2013, http://vivanpb.wordpress.com/2012/12/12/arah-pembangunan-berkelanjutan-di-indonesia/
AbuDimata ”Reorientasi Strategi Pembanguna
Berkelanjutan”, diakses 27 Maret 2013, http://abudimanta.wordpress.com/2008/09/19/reorientasi-strategi-pembangunan-berkelanjutan/
Dokter Kota ”Pembanguna Berkelanjutan Sustainable”,
diakses 27 Maret 2013, http://dokter-kota.blogspot.com/2012/09/pembangunan-berkelanjutan-sustainable.html
Suara Edukasia “Konsep dan Strategi Pembanguna
Berkelanjutan”, diakses 27 Maret 2013, http://suaraedukasi.kemdikbud.go.id/listings/konsep-dan-strategi-pembangunan-berkelanjutan/
0 Response to "makalah pembangunan berkelanjutan"
Posting Komentar