Otot Manusia


BAB 1
PENDAHULUAN
Susunan kerangka terdiri dari susunan berbagai macam tulang-tulang yang banyaknya kira-kira 206 buah tulang yang satu sama lainnya saling berhubungan yang terdiri dari tulang kepala yang terbentuk tengkorak ( 8 buah ) ; tulang wajah (14 buah) ; tulang telinga dalam (6 buah) ; tulang lidah (1 buah) ; tulang yang membentuk kerangka dada (25 buah) ; tulang yang membentuk tulang belakang dan gelang pinggul (26 buah) ; tulang anggota yang membentuk lengan (anggota gerak atas) (64 buah) ; tulang yang membentuk kaki (anggota gerak bawah) (62 buah).
Fungsi kerangka:
1.       Menahan seluruh bagian-bagian badan supaya jangan rubuh
2.       Melindungi alat tubuh yang halus seperti otak, jantung, dan paru-paru
3.       Tempat melekatnya otot-otot dan untuk pergerakan tubuh dengan perantaraan otot
4.       Tempat pembuatan sel-sel darah terutama sel darah merah
5.       Memberikan bentuk pada bangunan tubuh

RUMUSAN MASALAH
·         Rumusan masalah umum :
-          apa saja nama-nama tulang?
-          Di mana letak masing-masing tulang tersebut?
-          Bagaimana bentuk tulang-tulang tersebut?
·        Rumusan masalah khusus:
-          Apa yang di maksud dengan rematik?
-          Bagaimana pencegahan rematik?
-          Apa gejala rematik?
BAB 2
MATERI
1.    Tulang Kepala/ Tengkorak
Tengkorak di bentuk oleh beberapa tulang picak yang bentuknya melengkung, satu sama lain berhubungan sangat erat sekali, terdiri atas dua bagian yaitu tengkorak otak dan tengkorak wajah.

Tengkorak otak
Tengkorak otak terdiri dari tulang-tulang yang dihubungkan satu sama lain oleh tulang bergerigi yang disebut sutura, banyaknya delapan buah dan terdiri dari 3 bagian yaitu,
1.       Kubah tengkorak, yang terdiri dari tulang-tulang:
a.       Os frontal: tulang dahi terletak di bagian depan kepala.
b.      Os parietal: tulang ubun-ubun terletak di tengah kepala
c.       Os oksipital: tulang kepala belakang terletak di belakang kepala pada os oksipital, terdapat sebuah lubang cocok sekali dengan lubang yang terdapat dalam ruas tulang belakang yang disebut foramen magnum.
2.       Dasar tengkorak, terdiri dari tulang-tulang:
a.       Os sfenoidal (tulang baji) tulang ini terdapat di tengah dasar tengkorak, bentuknya seperti kupu-kupu yang mempunyai 3 pasang sayap. Di bagian depan terdapat sebuah rongga yang disebut kavum sfenoidalis yang berhubungan dengan rongga hidung. Di bagian atasnya agak meninggi dan berbentuk seperti pelana yang di sebut sela tursika yaitu tempat letaknya kelenjar buntu (hipofise)
b.      Os etmoidal (tulang tapis) terletak di sebelah depan dari os sfenoidal, di antara lekuk mata, terdiri dari tulang tapis yang tegak dan mendatar. Bagian yang mendatar mempunyai lubang-lubang kecil (lempeng tapis) yaitu tempat lalunya saraf pencium ke hidung sedangkan bagian yang tegak di sebelah depannya membentuk sekat rongga hidung. Di samping dua tulang di atas dasar tengkorak ini juga dibentuk oleh bagian tulang-tulang lain di antaranya tulang-tulang kepala belakang, tulang dahi dan tulang pelipis. Adapun bentuk dari dasar tengkorak ini tidak rata tetapi mempunyai lekukan yang terdiri dari lekukan depan tengah dan belakang.
3.       Samping tengkorak dibentuk oleh tulang pelipis (os temporal) dan sebagian dari tulang dahi, tulang ubun-ubun dan tulang baji. Tulang pelipis terdapat di bagian kiri dan kanan samping kepala dan terbagi atas 3 bagian yaitu:
a.       Bagian tulang karang (skuamosa), yang membentuk rongga-rongga yaitu rongga telinga tengah dan rongga telinga dalam.
b.      Bagian tulang keras ( os petrosum) yang menjorok ke bagian tulang pipi dan mempunyai taju yang di sebut prosesus stiloid.
c.       Bagian mastoid, terdiri dari tulang yang mempunyai lubang-lubang halus berisi udara dan mempunyai taju, bentuknya seperti puting susu yang disebut prosesus mastoid
Tengkorak wajah
Bagian ini pada manusia bentuknya lebih kecil daripada tengkorak otak, di dalamnya terdapat rongga-rongga yang membentuk rongga mulut (kavum oris), rongga hidung (kavum nasi) dan rongga mata (kavum orbita)
1.       Dapat di bagi atas dua bagian yaitu:
a.       Os lakrimal: tulang mata, terletak di sebelah kiri/kanan pangkal hidung di sudut mata
b.      Os nasal: tulang hidung yang membentuk batang hidung sebelah atas
c.       Os konka nasal: tulang karang hidung letaknya di dalam rongga hidung bentuknya berlipat-lipat
d.      Septum nasi: sekat rongga hidung adalah sambungan tulang tapis yang tegak
2.       Bagian rahang
a.       Os maksilaris (tulang rahang atas), terdiri dari tulang bagian kiri dan kanan menjadi satu di dalamnya terdapat lubang-lubang besar yang berisi udara yang disebut sinus maksilaris(antrum higmori) yang berhubungan dengan rongga hidung.
Di bawah os maksilaris terdapat suatu taju tempat melekatnya urat gigi yang   disebut prosesus alveolaris
b.      Os zigomatikum, tulang pipi, terdiri dari dua tulang kiri/kanan
c.       Os palatum, tulang langit-langit, terdiri dari dua buah tulang kiri/kanan, di bagian tulang muka ini yang keras disebut palatum mole
d.      Os mandibularis, tulang rahang bawah. Dua buah kiri/kanan dan menjadi satu di pertengahan dagu. Bentuknya seperti logam kuda, bagian muka membentuk taju yang disebut prosesus korakoid yaitu tempat melekatnya otot-otot kunyah dan kondilus yang membentuk persendian tulang pipi. Pada tulang rahang atas dan tulang rahang bawah banyak mempunyai lubang-lubang yaitu tempat saraf dan pembuluh darah
e.      Os hyoid tulang lidah letaknya agak terpisah dari tulang-tulang wajah yang lain yaitu terdapat di pangkal leher di antara otot-otot leher





gambar tulang tengkorak





2.    Kerangka Dada
Kerangka dada di bentuk oleh susunan tulang yang melindungi rongga dada yang terdiri dari:
·         Tulang dada (sterni) : 1 buah
·         Tulang iga (kosta) : 12 pasang
·         Vertebra torakalis: 12 ruas
Tulang Dada
Tulang dada menjadi tonggak dinding depan dari toraks (rongga dada) bentuknya gepeng dan sedikit melebar, yang terdiri atas 3 bagian yaitu,
v  Manubrium sterni, bagian tulang dada sebelah atas yang membentuk persendian dengan tulang selangka (klavikula) dan tulang iga
v  Korpus sterni, bagian yang terbesar dari tulang dada dan membentuk persendian dengan tulang-tulang iga
v  Prosesus xifoid,bagian ujung dari tulang dada dan pada bayi masih berbentuk tulang rawan
Tulang Iga
Os kosta atau tulang iga banyaknya 12 pasang (24 buah), kiri dan kanan, bagian depan berhubungan dengan tulang dada dengan perantaraan tulang rawan. Bagian belakang berhubungan dengan ruas-ruas vertebra torakalis dengan perantaraan persendian. Perhubungan ini memungkinkan tulang-tulang iga dapat bergerak kembang kempis menurut irama pernapasan.
Tulang iga dibagi tiga macam:
v  Iga sejati (os kosta vera), banyaknya 7 pasang, berhubungan langsung dengan tulang dada dengan perantaraan persendian
v  Tulang iga tak sejati (os kosta spuria), banyaknya tiga pasang, berhubungan dengan tulang dada dengan perantara tulang rawan dari tulang iga sejati ke-7
v  Tulang iga melayang (os kosta fluitantes), banyaknya dua pasang, tidak mempunyai hubungan dengan tulang dada
Ruas Tulang Belakang
Bentuk dari tiap-tiap ruas tulang belakang pada umumnya sama hanya ada perbedaannya sedikit bergantung pada kerja yang di tanganinya. Ruas- ruas ini terdiri atas beberapa bagian:
v  Badan ruas merupakan bagian yang terbesar, bentuknya tebal dan kuat terletak disebelah depan
v  Lengkung ruas, bagian yang melingkari dan melindungi lubang ruas tulang belakang, terletak di sebelah belakang dan pada bagian ini terdapat beberapa tonjolan yaitu:
a.       Prosesus spinosus/taju duri, terdapat di tengah lengkung ruas, menonjol ke belakang

Fungsi ruas tulang belakang:
1.       Menahan kepala dan alat-alat tubuh yang lain
2.       Melindungi alat halus yang ada di dalamnya (sumsum belakang)
3.        Tempat melekatnya tulang iga dan tulang panggul
4.       Menentukan sikap tubuh


b.      Prosesus transversum/taju sayap, terdapat di samping kiri dan kanan lengkung ruas
c.       Prosesus artikularis/taju penyendian, membentuk persendian dengan ruas tulang belakang (vertebralis)
Ruas-ruas tulang belakang ini tersusun dari atas ke bawah dan di antara masing-masing ruas dihubungkan oleh tulang rawan yang disebut cakram antar-ruas sehingga tulang belakang biasa tegak dan membungkuk. Di samping itu di sebelah depan dan belakangnya terdapat kumpulan serabut-serabut kenyal yang memperkuat kedudukan ruas tulang belakang. Di tengah bagian dalam ruas-ruas tulang belakang terdapat pula suatu saluran yang disebut saluran sumsum belakang (kanalis medulla spinalis) yang di dalamnya terdapat sumsum tulang belakang

Bagian-bagian dari ruas tulang belakang terdirin dari:
1.       Vertebra servikalis (tulang leher) 7 ruas, mempunyai badan ruas kecil dan lubang ruasnya besar. Pada taju sayapnya terdapat lubang tempat lalunya saraf yang disebut foramen transversalis (foramen transversorium). Ruas pertama vertebra servikalis disebut atlas yang memungkinkan kepala mengangguk. Ruas kedua disebut prosesus odontoid (aksis) yang memungkinkan kepala berputar ke kiri dan ke kanan. Ruas ke-7 mempunyai taju yang disebut prosesus Promina. Taju ruasnya agak panjang.
2.       Vertebra torakalis (tulang punggung) terdiri dari 12 ruas. Badan ruasnya besar dan kuat, taju durinya panjang dan melengkung. Pada bagian dataran sendi sebelah atas, bawah, kiri dan kanan membentuk persendian dengan tulang iga.
3.       Vertebra lumbalis (tulang pinggang) terdiri dari 5 ruas. Badan ruasnya besar, tebal, dan kuat, taju durinya agak picak. Bagian ruas dari kelima agak menonjol disebut promontorium
4.       Vertebra sakralis (tulang kelangkang) terdiri dari 5 ruas. Ruas-ruasnya menjadi satu, sehingga menyerupai sebuah tulang di samping kiri atau kanannya terdapat lubang kecil 5 buah yang di sebut foramen sakralis. Os sacrum menjadi dinding bagian belakang dari rongga panggul
5.       Vertebra kogsigialis (tulang ekor) terdiri dari 4 ruas, ruas-ruasnya kecil dan menjadi sebuah tulang yang disebut os kogsigialis. Dapat bergerak sedikit karena membentuk persendian dengan sacrum.
Gambar Tulang vertebra




3.    Gelang Panggul
Gelang panggul atau tulang pelvis adalah penghubung antara badan dan anggota bawah yaitu tulang sacrum dan koksigis yang bersendi satu dengan yang lainnya pada simfisis pubis. Pelvis terbagi atas dua bagian: pelvis mayor atau rongga panggul besar dan pelvis minor atau rongga panggul kecil. Di antara kedua rongga tersebut di batasi oleh garis tepi atau linea terminalis.
gambar tulang panggul






4.    Kerangka Anggota Gerak Atas
Kerangka anggota gerak atas di kaitkan dengan kerangka badan dengan perantaraan gelang bahu yang terdiri dari scapula dan klavikula. Tulang-tulang yang membentuk kerangka lengan antara lain: gelang bahu (scapula dan klavikula), humerus, radius, Ulna, karpal, metacarpal, dan falangus

Gelang bahu
Gelang bahu yaitu persendian yang menghubungkan lengan dengan badan. Pergelangan ini mempunyai mangkok sendi yang tidak sempurna oleh karena bagian belakangnya terbuka. Bagian ini di bentuk oleh 2 buah tulang yaitu scapula (tulang belikat) dan klavikula (tulang selangka).
1.       Scapula (tulang belikat) terdapat di bagian punggung sebelah luar atas,  mempunyai tulang iga 1 sampai iga 8, bentuknya hampir segitiga. Di sebelah atasnya mempunyai bagian yang disebut spina scapula. Sebelah atas dan bawah spina scapula terdapat dataran melekuk yang disebut fosa supraskapula (sebelah atas) dan fosa infraskapula (sebelah bawahnya). Ujung dari spina scapula di bagian bahu membentuk taju yang disebut akromion dan berhubungan dengan klavikula dengan perantara persendian. Di sebelah bawah medial dari akromion terdapat sebuah taju yang menyerupai paruh burung gagak yang disebut dengan prosesus korakoid. Di sebelah bawahnya terdapat lekukan tempat kepala sendi yang disebut kavum glenoid.
2.       Klavikula (tulang selangka), bentuknya panjang sedikit bengkok hampir menyerupai huruf S. bagian yang berhubungan dengan sternum disebut ekstremitas stermalis, dan bagian yang berhubungan dengan akromion disebut ekstremitas akrominalis.
Humerus
Humerus (tulang pangkal lengan) mempunyai tulang panjang seperti tongkat. Bagian yang mempunyai hubungan dengan bahu bentuknya bundar membentuk kepala sendi yang disebut kaput humeri. Pada kaput humeri ini terdapat tonjolan yang disebut tuberkel mayor dan minor. Di sebelah bawah kaput humeri terdapat lekukan yang disebut kolumna humeri. Pada bagian bawah terdapat taju (kapitulum, epikondilus lateralis dan epikondilus medialis). Di samping itu juga mempunyai lekukan yang disebut fosa koronoaid (bagian depan) dan fosa olekrani (bagian belakang)

Ulana
Ulna (tulang hasta) yaitu tulang bawah yang lengkungnya sejajar dengan tulang jari kelingking arah ke siku mempunyai taju yang disebut prosesus olekrani, gunanya ialah tempat melekatnya otot dan menjaga agar siku tidak membengkok ke belakang.

Radius
Radius (tulang pengumpil), letaknya bagian lateral sejajar dengan ibu jari. Di bagian yang berhubungan dengan humerus dataran sendinya berbentuk bundar yang memungkinkan lengan bawah dapat berputar atau telungkup

Karpalia
Karpalia (tulang pergelangan tangan) terdiri dari 8 tulang tersusun dalam 2 baris:
1.       Bagian proksimal meliputi: os navikular (tulang bentuk kepala), os lunatum (tulang berbentuk bulan sabit), os triquetrum (tulang berbentuk segitiga), os fisimformis (tulang berbentuk kacang)
2.       Bagian distal meliputi: os multangulum mafus (tulang besar bersegi bnayak), os multangulum minus (tulang kecil bersegi banyak), os kapitatum (tulang berkepala), os hamatum (tulang berkait)

Metakarpalia
Metakarpalia (tulang telapak tangan) terdiri dari tulang pipa pendek, banyaknya 5 buah setiap batang, mempunyai 2 ujung yang bersendi dengan tulang karpalia dan bersendi dengan tulang palanges (tulang jari).

Phalanges
Phalanges (tulang jari tangan) juga terdiri dari tulang pipa pendek yang banyaknya 14 buah di bentuk dalam 5 bagian yang berhubungan dengan metakarpalia perataan persendian.

Gambar anggota gerak atas








5.    Kerangka Anggota Gerak Bawah
Tulang ekstremitas bawah atau anggota gerak bawah dikaitkan pada batang tubuh dengan perantaraan gelang panggul, terdiri dari 31 pasang tulang koksa (tulang pangkal paha), femur (tulang paha), tibia (tulang kering), fibula (tulang betis), patella (tempurung lutut),tarsalia (tulang pangkal kaki), metatarsalia(tulang telapak kaki), falang (ruas jari kaki)

Os koksa
Tulang koksa (tulang pangkal paha) turut membentuk gelang panggul. Letaknya di setiap sisi dan di depan bersatu dengan simfisis pubis dan membentuk sebagian besar tulang pelvis. Tulang koksa terdiri dari os ilium, os pubis, dan os iski.

Os femur
Os femur merupakan tulang pipa terpanjang dan terbesar yang berhubungan dengan asetabulum membentuk kepala sendi yang di sebut kaput femoris. Di sebelah atas dan bawah dari kolumna femoris terdapat taju yang disebut trokanter mayor dan trokanter minor. Di bagian ujung membentuk persendian lutut, terdapat dua buah tonjolan yang disebut kondilus medialis dan kondilus lateralis. Di antara kedua kondilus ini terdapat lekukan tempat letaknya tulang tempurung lutut (patella) yang disebut dengan fosa kondilus.
Os tibialis dan fibularis merupakan tulang pipa yang terbesar sesudah tulang paha yang membentuk persendian lutut dengan os femur. Pada bagian ujungnya terdapat tonjolan yang disebut os maleolus lateralis (mata kaki luar). Os tibia bentuknya lebih kecil pada bagian pangkal melekat pada os fibula, pada bagian ujung membentuk persendian dengan tulang pangkal kaki dan terdapat taju yang disebut os maleolus medialis.



Os tarsalia
Os tarsalia (tulang pangkal kaki) dihubungkan dengan tungkai bawah oleh sendi pergelangan kaki. Terdiri dari tulang-tulang kecil yang banyaknya 5 buah yaitu:
1.       Talus (tulang loncat)
2.       Kalkaneus (tulang loncat)
3.       Navikular (tulang bentuk kapal)
4.       Os kuboideum (tulang bentuk dadu)
5.       Kunaiformi (3 buah): kunaiformi lateralis, kunaiformi intermedalis, kunaiformi medialis

Metatarsalia
Metatarsalia (tulang telapak kaki) terdiri dari tulang-tulang pendek yang banyaknya 5 buah, yang masing-masing berhubungan dengan tarsus dan falangus dengan perantaraan persendian.

Falangus
Falangus atau ruas jari kaki merupakan tulang-tulang pipa pendek yang masing-masing terdiri atas 3 ruas kecuali ibu jari banyaknya 2 ruas. Pada metatarsalia bagian ibu jari terdapat dua buah tulang kecil bentuknya bundar yang disebut tulang bijian (os sesamoid)
Lengkung kaki, pada kaki terdapat 4 lengkung medial terbentuk dari belakang ke depan kalkaneus. Lengkung lateralis ynag dibentuk oleh kalkaneus kuboidea dan 2 tulang metatarsal. Lengkung melintang metatarsal dibentuk oleh tulang tarsal, dan lengkung tranversal anterior dibentuk oleh kepala tulang metatarsal pertama dan kelima.
Gambar tulang anggota gerak bawah












BAB 3
REMATIK
A.   Pengertian rematik
Istilah rematik berasal dari ilmu kedokteran kuno di Yunani, yaitu rheumaticos atau rheumatismos dalam bahasa latin. Kata asalnya, yaitu “rheuma” yang berarti “mengalir (ke bawah)”
Secara umum, orang selalu mengidentifikasikan perasaan nyeri, sakit, serta kaku pada otot, persendian, tulang dan ligamen (jaringan ikat) dengan istilah rematik. Dalam arti medis, rematik merupakan istilah yang kurang jelas dan tidak spesifik sehingga jarang dipakai dalam praktek kedokteran. Karena keluhan utamanya nyeri dan pegal-pegal, otomatis penyakit rematik sangat mengganggu aktivitas penderita, terutama aktivitas yang memerlukan gerak tubuh.
Rematik termasuk dalam kelompok penyakit reumatologi, yang menunjukkan suatu kondisi dengan nyeri dan kaku yang menyerang anggota gerak atau sistem muskuloskeleton, yaitu sendi, otot, tulang, maupun jaringan di sekitar sendi. Rematik banyak jenisnya, termasuk diantaranya asam urat (gout arthritis) yang merupakan jenis rematik yang paling populer dan banyak diderita penduduk Indonesia.
Persendian sebagai anggota gerak dapat mengalami kerusakan sehingga menimbulkan rasa nyeri yang disebut rematik. Rematik juga dapat menyerang anggota gerak lain, seperti otot, tulang, dan jaringan ikat. Rasa nyeri juga dapat menyerang anggota gerak lain, seperti patologis (penyakit) pada unsur-unsur yang ikut menyusun kerangka tubuh. Nyeri tersebut dalam istilah kedokteran diberi nama sesuai dengan lokasi gangguannya, seperti nyeri di sendi disebut artralgia, nyeri di tulang disebut osteodinia, nyeri di otot disebut mialgia, dan nyeri di saraf disebut neuralgia. Apabila rasa nyeri tersebut disertai dengan tanda peradangan, diberi nama sesuai dengan unsur yang ikut menyusun anggota gerak, seperti gangguan pada sendi disebut arthritis, pada tulang disebut osteotitis, pada otot disebut miostitis, pada saraf disebut neuritis, tendon (urat otot dan urat tulang) disebut endonitis, dan pada bantalan cairan di sekitar persendian disebut bursitis.
Faktor yang mempengaruhi munculnya rematik tergantung pada jenis rematiknya. Serangan pada jenis rematik yang satu dipengaruhi oleh faktor yang berbeda dengan jenis rematik lainnya. Rematik tidak hanya menyerang lanjut usia, tetapi menyerang tanpa memandang batas usia. Banyak jenis rematik yang belum diketahui penyebabnya, tetapi ada berapa faktor resiko yang mempengaruhi.
Berikut beberapa hal yang mempengaruhi timbulnya serangan rematik :
- Infeksi
- Pekerjaan
- Makanan
- Gangguan Imunitas
- Kelenjar/Hormon
- Faktor Usia
- Faktor Genetik
- Psikologis
- Lingkungan

B.   Pencegahan Penyakit Rematik
Sebelum terserang rematik, berikut ini petunjuk yang dapat dipraktekan :
- Lakukan olahraga yang aman dengan pemanasan yang cukup
- Kurangi aktivitas fisik yang berlebihan
- Selalu upayakan berat badan ideal
- Kurangi konsumsi makanan sumber lemak hewani
- Konsumsi buah dan sayur
- Relaksasi
- Hindari terlalu lama menonton TV atau bekerja dengan komputer
- Hindari pemakaian sepatu hak tinggi
Banyak obat untuk rematik beredar dipasaran. Namun, obat tersebut hanya mengatasi rasa sakit untuk sementara waktu. Setelah beberapa saat, rasa nyeri atau sakit itu timbul kembali. Pada dasarnya Anda dapat mengontrol kesehatan sendiri sebelum terjadi serangan yang lebih berbahaya. Perawatan sendiri merupakan usaha yang paling mudah dan tentunya aman.
1. Olahraga Ringan
Olahraga yang teratur memperbaiki kondisi kekuatan dan kelenturan sendi serta memperkecil resiko terjadinya kerusakan sendi akibat radang sendi. Selain itu, olahraga memberi efek menghangatkan tubuh sehingga mengurangi rasa sakit dan mencegah pengendapan asam urat pada ujung-ujung tubuh yang dingin karena kurang pasokan darah. Jalan kaki, bersepeda, dan joging bisa dijadikan alternatif olahraga untuk mengatasi rematik dan asam urat.Selain itu, olahraga yang cukup dan teratur memperkuat sirkulasi darah dalam tubuh. Namun, lakukan pemanasan dan pendinginan sebelum dan sesudah melakukan latihan inti. Hal ini untuk menghindari kejadian rematik lebih parah
2. Terapi Jus
Seperti yang telah diketahui, buah dan sayur kaya akan zat gizi. Kandungan vitamin, mineral, fitonutrien, dan serat makanan melimpah di kedua bahan makanan tersebut. Ternyata, kandungan buah dan sayur tersebut berkhasiat untuk kesehatan. Penelitian telah membuktikan kemujaraban buah dan sayur mengatasi ragam penyakit, dari ringan sampai berat.
Satu cara membuat khasiat buah dan sayur optimal sebagai terapi adalah dengan di jus. Terapi ini merupakan penyembuhan penyakit dengan memanfaatkan sari buah dan sayur. Caranya, bisa dengan diparut, serta diperas dan dilumatkan dengan tangan atau mesin (blender dan juicer). Terapi ini begitu mudah dipraktekkan karena jus bukanlah makanan asing dikeseharian Anda. Namun, perlu diingat bahwa terapi ini tidak bersifat tunggal. Artinya, lakukan terapi ini bersamaan dengan cara penyembuhan lain, yaitu olahraga, diet dan herbal. Yang penting juga, tetap kontrol kesehatan Anda dan konsultasikan terapi ini ke dokter
3. Terapi Herbal
Terapi herbal dilakukan dengan memanfaatkan tumbuhan obat yang diramu. Terapi ini sudah lama dikenal dan dipraktekkan sejak berabad-abad lalu. Sudah banyak bukti empiris yang menunjukkan keampuhan herbal mengatasi hampir semua penyakit. Beragam jenis tanaman obat juga sudah diteliti secara laboratorium untuk mengetahui kandungan zat dan efeknya.
Di antara ragam khasiat ramuan herbal, salah satunya adalah mengatasi rematik dan asam urat. Beberapa tanaman telah diketahui mengandung efek farmakologis yang membantu mengatasi derita rematik.


C.    Gejala Rematik
Rematik merupakan penyakit yang menyerang anggota gerak, yaitu sendi, otot, tulang dan jaringan sekitar sendi. Keluhan yang sering muncul adalah nyeri, kaku, bengkak, sampai keterbatasan gerak tubuh. Nyeri pada rematik hampir sama pada saat keseleo. Namun, pada rematik disertai peradangan pada persendian dan kulit terlihat memerah akibat munculnya peradangan.
http://penyakitrematik.com/wp-content/uploads/2012/03/rematik.jpg
Gambar Penyakit Rematik
Penyebab rematik sangat bervariasi. Umumnya, dipengaruhi oleh masalah autoimun, yaitu sistem kekebalan tubuh berbalik menyerang jaringan persendian. Akibatnya, tulang rawan di sekitar sendi menipis. Sebagai gantinya, muncullah tulang baru. Di saat tubuh bergerak, tulang-tulang di persendian bersingungan. Kejadian inilah yang memicu rasa sakit dan nyeri yang tak tertahankan.
Selain faktor autoimun, ada beberapa pemicu rematik lainnya. Berikut dijelaskan beberapa faktor pemicu tersebut :
1. Pekerjaan
Sikap atau posisi badan yang salah saat melakukan pekerjaan akan memudahkan timbulnya penyakit rematik
2. Usia
Seiring dengan pertambahan usia, cairan dalam sendi yang berfungsi melumasi setiap gerakan mulai menipis dan mengental. Hal ini menyebabkan tubuh menjadi kaku dan mulai sakit jika digerakkan.
3. Makanan
Tidak semua jenis rematik dipengaruhi oleh faktor makanan. Rematik gout atau asam urat merupakan satu-satunya jenis rematik yang serangannya sangat dipengaruhi oleh makan. Mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung purin dan lemak dapat meningkatkan kadar asam urat.
4. Hormon
Osteoporosis atau penyakit keropos tulang merupakan jenis rematik yang banyak dirasakan oleh wanita setelah menopause. Kurangnya hormon estrogen setelah menopause memperburuk masa tulang yang sudah berkurang karena usia.
5. Kegemukan
Kegemukan memberikan beban berlebih pada tulang. Hal tersebut memengaruhi kesehatan sendi.
6. Cedera
Cedera akibat aktivitas fsik dan olahraga yang berlebihan dapat menyebabkan rematik
7. Psikologis
Ketegangan yang diliputi dengan kelelahan dan ketidakmampuan menangani tuntutan fisik menjadi faktor pencetus timbulnya rematik.
8. Radikal Bebas
Radikal bebas yang timbul karena pencemaran dan bahan kimia dalam makanan menjadi racun yang menurunkan daya tahan tubuh. Akibatnya, hal ini memperburuk kerusakan jaringan tubuh dan menimbulkan gejala rematik.

Dalam masyarakat, dikenal ratusan jenis rematik. Menurut lokasi patologik, rematik dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu :

1. Rematik Artikuler
Rematik artikuler disebut juga dengan arthritis (radang sendi), merupakan gangguan rematik yang berlokasi di persendian. Rematik jenis ini terdiri atas arthritis reumatoid, osteoarthritis, dan gout arthritis
2. Rematik Non-Artikuler
Rematik non-artikuler atau ekstra-artikuler terjadi di luar persendian, terdiri atas bursitis, fibrositis, back pain dan skiatika.
Diantara banyak jenis rematik, asam urat (gout) merupakan jenis rematik yang paling banyak menyerang penduduk Indonesia.






















BAB  4
KESIMPULAN
Rematik merupakan penyakit yang menyerang anggota gerak, yaitu sendi, otot, tulang dan jaringan sekitar sendi. Keluhan yang sering muncul adalah nyeri, kaku, bengkak, sampai keterbatasan gerak tubuh. Nyeri pada rematik hampir sama pada saat keseleo.
Ada beberapa factor yang mempengaruhi rematik di antaranya  Infeksi, pekerjaan,makanan,gangguan Imunitas, kelenjar/Hormon,faktor Usia,faktor Genetik,psikologis,dan lingkungan.
Banyak obat untuk rematik beredar dipasaran. Namun, obat tersebut hanya mengatasi rasa sakit untuk sementara waktu. Setelah beberapa saat, rasa nyeri atau sakit itu timbul kembali. Pada dasarnya Anda dapat mengontrol kesehatan sendiri sebelum terjadi serangan yang lebih berbahaya. Perawatan sendiri merupakan usaha yang paling mudah dan tentunya aman. Beberapa pencegahan yang dapat di lakukan di antaranya melakukan olahraga yang aman dengan pemanasan yang cukup ,mengurangi aktivitas fisik yang berlebihan, selalu mengupayakan berat badan ideal,mengurangi konsumsi makanan sumber lemak hewani,mengkonsumsi buah dan sayur,relaksasi,menghindari terlalu lama menonton TV atau bekerja dengan computer,menghindari pemakaian sepatu hak tinggi.

0 Response to "Otot Manusia"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel