Otot Manusia
BAB 1
PENDAHULUAN
Susunan kerangka terdiri dari susunan berbagai macam tulang-tulang
yang banyaknya kira-kira 206 buah tulang yang satu sama lainnya saling
berhubungan yang terdiri dari tulang kepala yang terbentuk tengkorak ( 8 buah )
; tulang wajah (14 buah) ; tulang telinga dalam (6 buah) ; tulang lidah (1
buah) ; tulang yang membentuk kerangka dada (25 buah) ; tulang yang membentuk
tulang belakang dan gelang pinggul (26 buah) ; tulang anggota yang membentuk
lengan (anggota gerak atas) (64 buah) ; tulang yang membentuk kaki (anggota
gerak bawah) (62 buah).
Fungsi kerangka:
1.
Menahan seluruh bagian-bagian
badan supaya jangan rubuh
2.
Melindungi alat tubuh yang
halus seperti otak, jantung, dan paru-paru
3.
Tempat melekatnya otot-otot dan
untuk pergerakan tubuh dengan perantaraan otot
4.
Tempat pembuatan sel-sel darah
terutama sel darah merah
5.
Memberikan bentuk pada bangunan
tubuh
RUMUSAN MASALAH
·
Rumusan masalah umum :
-
apa saja nama-nama tulang?
-
Di mana letak masing-masing
tulang tersebut?
-
Bagaimana bentuk tulang-tulang
tersebut?
·
Rumusan masalah khusus:
-
Apa yang di maksud dengan
rematik?
-
Bagaimana pencegahan rematik?
-
Apa gejala rematik?
BAB 2
MATERI
1. Tulang Kepala/ Tengkorak
Tengkorak
di bentuk oleh beberapa tulang picak yang bentuknya melengkung, satu sama lain
berhubungan sangat erat sekali, terdiri atas dua bagian yaitu tengkorak otak
dan tengkorak wajah.
Tengkorak
otak
Tengkorak
otak terdiri dari tulang-tulang yang dihubungkan satu sama lain oleh tulang
bergerigi yang disebut sutura, banyaknya delapan buah dan terdiri dari 3 bagian
yaitu,
1.
Kubah tengkorak, yang terdiri
dari tulang-tulang:
a.
Os frontal: tulang dahi
terletak di bagian depan kepala.
b.
Os parietal: tulang ubun-ubun
terletak di tengah kepala
c.
Os oksipital: tulang kepala
belakang terletak di belakang kepala pada os oksipital, terdapat sebuah lubang
cocok sekali dengan lubang yang terdapat dalam ruas tulang belakang yang
disebut foramen magnum.
2.
Dasar tengkorak, terdiri dari
tulang-tulang:
a.
Os sfenoidal (tulang baji)
tulang ini terdapat di tengah dasar tengkorak, bentuknya seperti kupu-kupu yang
mempunyai 3 pasang sayap. Di bagian depan terdapat sebuah rongga yang disebut
kavum sfenoidalis yang berhubungan dengan rongga hidung. Di bagian atasnya agak
meninggi dan berbentuk seperti pelana yang di sebut sela tursika yaitu tempat
letaknya kelenjar buntu (hipofise)
b.
Os etmoidal (tulang tapis)
terletak di sebelah depan dari os sfenoidal, di antara lekuk mata, terdiri dari
tulang tapis yang tegak dan mendatar. Bagian yang mendatar mempunyai
lubang-lubang kecil (lempeng tapis) yaitu tempat lalunya saraf pencium ke
hidung sedangkan bagian yang tegak di sebelah depannya membentuk sekat rongga
hidung. Di samping dua tulang di atas dasar tengkorak ini juga dibentuk oleh
bagian tulang-tulang lain di antaranya tulang-tulang kepala belakang, tulang
dahi dan tulang pelipis. Adapun bentuk dari dasar tengkorak ini tidak rata
tetapi mempunyai lekukan yang terdiri dari lekukan depan tengah dan belakang.
3.
Samping tengkorak dibentuk oleh
tulang pelipis (os temporal) dan sebagian dari tulang dahi, tulang ubun-ubun
dan tulang baji. Tulang pelipis terdapat di bagian kiri dan kanan samping
kepala dan terbagi atas 3 bagian yaitu:
a.
Bagian tulang karang
(skuamosa), yang membentuk rongga-rongga yaitu rongga telinga tengah dan rongga
telinga dalam.
b.
Bagian tulang keras ( os
petrosum) yang menjorok ke bagian tulang pipi dan mempunyai taju yang di sebut
prosesus stiloid.
c.
Bagian mastoid, terdiri dari
tulang yang mempunyai lubang-lubang halus berisi udara dan mempunyai taju,
bentuknya seperti puting susu yang disebut prosesus mastoid
Tengkorak wajah
Bagian ini pada manusia bentuknya lebih kecil daripada tengkorak
otak, di dalamnya terdapat rongga-rongga yang membentuk rongga mulut (kavum
oris), rongga hidung (kavum nasi) dan rongga mata (kavum orbita)
1.
Dapat di bagi atas dua bagian
yaitu:
a.
Os lakrimal: tulang mata,
terletak di sebelah kiri/kanan pangkal hidung di sudut mata
b.
Os nasal: tulang hidung yang
membentuk batang hidung sebelah atas
c.
Os konka nasal: tulang karang
hidung letaknya di dalam rongga hidung bentuknya berlipat-lipat
d.
Septum nasi: sekat rongga
hidung adalah sambungan tulang tapis yang tegak
2.
Bagian rahang
a.
Os maksilaris (tulang rahang
atas), terdiri dari tulang bagian kiri dan kanan menjadi satu di dalamnya
terdapat lubang-lubang besar yang berisi udara yang disebut sinus maksilaris(antrum
higmori) yang berhubungan dengan rongga hidung.
Di bawah os
maksilaris terdapat suatu taju tempat melekatnya urat gigi yang disebut prosesus alveolaris
b.
Os zigomatikum, tulang pipi,
terdiri dari dua tulang kiri/kanan
c.
Os palatum, tulang
langit-langit, terdiri dari dua buah tulang kiri/kanan, di bagian tulang muka
ini yang keras disebut palatum mole
d.
Os mandibularis, tulang rahang
bawah. Dua buah kiri/kanan dan menjadi satu di pertengahan dagu. Bentuknya seperti
logam kuda, bagian muka membentuk taju yang disebut prosesus korakoid yaitu
tempat melekatnya otot-otot kunyah dan kondilus yang membentuk persendian
tulang pipi. Pada tulang rahang atas dan tulang rahang bawah banyak mempunyai
lubang-lubang yaitu tempat saraf dan pembuluh darah
e.
Os hyoid tulang lidah letaknya
agak terpisah dari tulang-tulang wajah yang lain yaitu terdapat di pangkal
leher di antara otot-otot leher
gambar tulang tengkorak
2.
Kerangka Dada
Kerangka
dada di bentuk oleh susunan tulang yang melindungi rongga dada yang terdiri
dari:
·
Tulang dada (sterni) : 1 buah
·
Tulang iga (kosta) : 12 pasang
·
Vertebra torakalis: 12 ruas
Tulang Dada
Tulang dada menjadi tonggak dinding depan dari toraks (rongga dada)
bentuknya gepeng dan sedikit melebar, yang terdiri atas 3 bagian yaitu,
v Manubrium sterni, bagian tulang dada sebelah atas yang membentuk
persendian dengan tulang selangka (klavikula) dan tulang iga
v Korpus sterni, bagian yang terbesar dari tulang dada dan membentuk
persendian dengan tulang-tulang iga
v Prosesus xifoid,bagian ujung dari tulang dada dan pada bayi masih
berbentuk tulang rawan
Tulang Iga
Os kosta atau tulang iga banyaknya 12 pasang (24 buah), kiri dan
kanan, bagian depan berhubungan dengan tulang dada dengan perantaraan tulang rawan.
Bagian belakang berhubungan dengan ruas-ruas vertebra torakalis dengan
perantaraan persendian. Perhubungan ini memungkinkan tulang-tulang iga dapat
bergerak kembang kempis menurut irama pernapasan.
Tulang iga dibagi tiga macam:
v Iga sejati (os kosta vera), banyaknya 7 pasang, berhubungan langsung
dengan tulang dada dengan perantaraan persendian
v Tulang iga tak sejati (os kosta spuria), banyaknya tiga pasang,
berhubungan dengan tulang dada dengan perantara tulang rawan dari tulang iga
sejati ke-7
v Tulang iga melayang (os kosta fluitantes), banyaknya dua pasang,
tidak mempunyai hubungan dengan tulang dada
Ruas Tulang Belakang
Bentuk dari tiap-tiap ruas tulang belakang pada umumnya sama hanya
ada perbedaannya sedikit bergantung pada kerja yang di tanganinya. Ruas- ruas
ini terdiri atas beberapa bagian:
v Badan ruas merupakan bagian yang terbesar, bentuknya tebal dan kuat
terletak disebelah depan
v Lengkung ruas, bagian yang melingkari dan melindungi lubang ruas
tulang belakang, terletak di sebelah belakang dan pada bagian ini terdapat
beberapa tonjolan yaitu:
a.
Prosesus spinosus/taju duri,
terdapat di tengah lengkung ruas, menonjol ke belakang
Fungsi ruas tulang belakang:
1.
Menahan kepala dan alat-alat
tubuh yang lain
2.
Melindungi alat halus yang ada
di dalamnya (sumsum belakang)
3.
Tempat melekatnya tulang iga dan tulang
panggul
4.
Menentukan sikap tubuh
b.
Prosesus transversum/taju
sayap, terdapat di samping kiri dan kanan lengkung ruas
c.
Prosesus artikularis/taju
penyendian, membentuk persendian dengan ruas tulang belakang (vertebralis)
Ruas-ruas tulang belakang ini tersusun dari atas ke bawah dan di
antara masing-masing ruas dihubungkan oleh tulang rawan yang disebut cakram
antar-ruas sehingga tulang belakang biasa tegak dan membungkuk. Di samping itu
di sebelah depan dan belakangnya terdapat kumpulan serabut-serabut kenyal yang
memperkuat kedudukan ruas tulang belakang. Di tengah bagian dalam ruas-ruas
tulang belakang terdapat pula suatu saluran yang disebut saluran sumsum
belakang (kanalis medulla spinalis) yang di dalamnya terdapat sumsum tulang
belakang
Bagian-bagian dari ruas tulang belakang terdirin dari:
1.
Vertebra servikalis (tulang
leher) 7 ruas, mempunyai badan ruas kecil dan lubang ruasnya besar. Pada taju
sayapnya terdapat lubang tempat lalunya saraf yang disebut foramen
transversalis (foramen transversorium). Ruas pertama vertebra servikalis
disebut atlas yang memungkinkan kepala mengangguk. Ruas kedua disebut prosesus
odontoid (aksis) yang memungkinkan kepala berputar ke kiri dan ke kanan. Ruas
ke-7 mempunyai taju yang disebut prosesus Promina. Taju ruasnya agak panjang.
2.
Vertebra torakalis (tulang
punggung) terdiri dari 12 ruas. Badan ruasnya besar dan kuat, taju durinya
panjang dan melengkung. Pada bagian dataran sendi sebelah atas, bawah, kiri dan
kanan membentuk persendian dengan tulang iga.
3.
Vertebra lumbalis (tulang
pinggang) terdiri dari 5 ruas. Badan ruasnya besar, tebal, dan kuat, taju
durinya agak picak. Bagian ruas dari kelima agak menonjol disebut promontorium
4.
Vertebra sakralis (tulang
kelangkang) terdiri dari 5 ruas. Ruas-ruasnya menjadi satu, sehingga menyerupai
sebuah tulang di samping kiri atau kanannya terdapat lubang kecil 5 buah yang
di sebut foramen sakralis. Os sacrum menjadi dinding bagian belakang dari
rongga panggul
5.
Vertebra kogsigialis (tulang
ekor) terdiri dari 4 ruas, ruas-ruasnya kecil dan menjadi sebuah tulang yang
disebut os kogsigialis. Dapat bergerak sedikit karena membentuk persendian
dengan sacrum.
Gambar Tulang vertebra
3. Gelang Panggul
Gelang
panggul atau tulang pelvis adalah penghubung antara badan dan anggota bawah
yaitu tulang sacrum dan koksigis yang bersendi satu dengan yang lainnya pada
simfisis pubis. Pelvis terbagi atas dua bagian: pelvis mayor atau rongga
panggul besar dan pelvis minor atau rongga panggul kecil. Di antara kedua
rongga tersebut di batasi oleh garis tepi atau linea terminalis.
gambar tulang panggul
4. Kerangka Anggota Gerak Atas
Kerangka
anggota gerak atas di kaitkan dengan kerangka badan dengan perantaraan gelang
bahu yang terdiri dari scapula dan klavikula. Tulang-tulang yang membentuk
kerangka lengan antara lain: gelang bahu (scapula dan klavikula), humerus,
radius, Ulna, karpal, metacarpal, dan falangus
Gelang
bahu
Gelang
bahu yaitu persendian yang menghubungkan lengan dengan badan. Pergelangan ini
mempunyai mangkok sendi yang tidak sempurna oleh karena bagian belakangnya
terbuka. Bagian ini di bentuk oleh 2 buah tulang yaitu scapula (tulang belikat)
dan klavikula (tulang selangka).
1.
Scapula (tulang belikat)
terdapat di bagian punggung sebelah luar atas,
mempunyai tulang iga 1 sampai iga 8, bentuknya hampir segitiga. Di
sebelah atasnya mempunyai bagian yang disebut spina scapula. Sebelah atas dan
bawah spina scapula terdapat dataran melekuk yang disebut fosa supraskapula
(sebelah atas) dan fosa infraskapula (sebelah bawahnya). Ujung dari spina
scapula di bagian bahu membentuk taju yang disebut akromion dan berhubungan
dengan klavikula dengan perantara persendian. Di sebelah bawah medial dari
akromion terdapat sebuah taju yang menyerupai paruh burung gagak yang disebut
dengan prosesus korakoid. Di sebelah bawahnya terdapat lekukan tempat kepala
sendi yang disebut kavum glenoid.
2.
Klavikula (tulang selangka),
bentuknya panjang sedikit bengkok hampir menyerupai huruf S. bagian yang
berhubungan dengan sternum disebut ekstremitas stermalis, dan bagian yang
berhubungan dengan akromion disebut ekstremitas akrominalis.
Humerus
Humerus (tulang pangkal lengan) mempunyai tulang panjang seperti
tongkat. Bagian yang mempunyai hubungan dengan bahu bentuknya bundar membentuk
kepala sendi yang disebut kaput humeri. Pada kaput humeri ini terdapat tonjolan
yang disebut tuberkel mayor dan minor. Di sebelah bawah kaput humeri terdapat
lekukan yang disebut kolumna humeri. Pada bagian bawah terdapat taju
(kapitulum, epikondilus lateralis dan epikondilus medialis). Di samping itu
juga mempunyai lekukan yang disebut fosa koronoaid (bagian depan) dan fosa
olekrani (bagian belakang)
Ulana
Ulna (tulang hasta) yaitu tulang bawah yang lengkungnya sejajar
dengan tulang jari kelingking arah ke siku mempunyai taju yang disebut prosesus
olekrani, gunanya ialah tempat melekatnya otot dan menjaga agar siku tidak
membengkok ke belakang.
Radius
Radius (tulang pengumpil), letaknya bagian lateral sejajar dengan
ibu jari. Di bagian yang berhubungan dengan humerus dataran sendinya berbentuk
bundar yang memungkinkan lengan bawah dapat berputar atau telungkup
Karpalia
Karpalia (tulang pergelangan tangan) terdiri dari 8 tulang tersusun
dalam 2 baris:
1.
Bagian proksimal meliputi: os
navikular (tulang bentuk kepala), os lunatum (tulang berbentuk bulan sabit), os
triquetrum (tulang berbentuk segitiga), os fisimformis (tulang berbentuk
kacang)
2.
Bagian distal meliputi: os multangulum
mafus (tulang besar bersegi bnayak), os multangulum minus (tulang kecil bersegi
banyak), os kapitatum (tulang berkepala), os hamatum (tulang berkait)
Metakarpalia
Metakarpalia (tulang telapak tangan) terdiri dari tulang pipa
pendek, banyaknya 5 buah setiap batang, mempunyai 2 ujung yang bersendi dengan
tulang karpalia dan bersendi dengan tulang palanges (tulang jari).
Phalanges
Phalanges (tulang jari tangan) juga terdiri dari tulang pipa pendek
yang banyaknya 14 buah di bentuk dalam 5 bagian yang berhubungan dengan
metakarpalia perataan persendian.
Gambar anggota gerak atas
5. Kerangka Anggota Gerak Bawah
Tulang ekstremitas bawah atau anggota gerak bawah dikaitkan pada
batang tubuh dengan perantaraan gelang panggul, terdiri dari 31 pasang tulang
koksa (tulang pangkal paha), femur (tulang paha), tibia (tulang kering), fibula
(tulang betis), patella (tempurung lutut),tarsalia (tulang pangkal kaki),
metatarsalia(tulang telapak kaki), falang (ruas jari kaki)
Os koksa
Tulang koksa (tulang pangkal paha) turut membentuk gelang panggul.
Letaknya di setiap sisi dan di depan bersatu dengan simfisis pubis dan
membentuk sebagian besar tulang pelvis. Tulang koksa terdiri dari os ilium, os
pubis, dan os iski.
Os femur
Os femur merupakan tulang pipa terpanjang dan terbesar yang
berhubungan dengan asetabulum membentuk kepala sendi yang di sebut kaput
femoris. Di sebelah atas dan bawah dari kolumna femoris terdapat taju yang
disebut trokanter mayor dan trokanter minor. Di bagian ujung membentuk
persendian lutut, terdapat dua buah tonjolan yang disebut kondilus medialis dan
kondilus lateralis. Di antara kedua kondilus ini terdapat lekukan tempat
letaknya tulang tempurung lutut (patella) yang disebut dengan fosa kondilus.
Os tibialis dan fibularis merupakan tulang pipa yang terbesar
sesudah tulang paha yang membentuk persendian lutut dengan os femur. Pada
bagian ujungnya terdapat tonjolan yang disebut os maleolus lateralis (mata kaki
luar). Os tibia bentuknya lebih kecil pada bagian pangkal melekat pada os
fibula, pada bagian ujung membentuk persendian dengan tulang pangkal kaki dan
terdapat taju yang disebut os maleolus medialis.
Os tarsalia
Os tarsalia (tulang pangkal kaki) dihubungkan dengan tungkai bawah
oleh sendi pergelangan kaki. Terdiri dari tulang-tulang kecil yang banyaknya 5
buah yaitu:
1.
Talus (tulang loncat)
2.
Kalkaneus (tulang loncat)
3.
Navikular (tulang bentuk kapal)
4.
Os kuboideum (tulang bentuk
dadu)
5.
Kunaiformi (3 buah): kunaiformi
lateralis, kunaiformi intermedalis, kunaiformi medialis
Metatarsalia
Metatarsalia (tulang telapak kaki) terdiri dari tulang-tulang pendek
yang banyaknya 5 buah, yang masing-masing berhubungan dengan tarsus dan
falangus dengan perantaraan persendian.
Falangus
Falangus atau ruas jari kaki merupakan tulang-tulang pipa pendek
yang masing-masing terdiri atas 3 ruas kecuali ibu jari banyaknya 2 ruas. Pada
metatarsalia bagian ibu jari terdapat dua buah tulang kecil bentuknya bundar
yang disebut tulang bijian (os sesamoid)
Lengkung kaki, pada kaki terdapat 4 lengkung medial terbentuk dari
belakang ke depan kalkaneus. Lengkung lateralis ynag dibentuk oleh kalkaneus
kuboidea dan 2 tulang metatarsal. Lengkung melintang metatarsal dibentuk oleh
tulang tarsal, dan lengkung tranversal anterior dibentuk oleh kepala tulang
metatarsal pertama dan kelima.
Gambar tulang anggota gerak bawah
BAB 3
REMATIK
A. Pengertian rematik
Istilah rematik berasal dari ilmu kedokteran kuno di Yunani,
yaitu rheumaticos atau rheumatismos dalam bahasa
latin. Kata asalnya, yaitu “rheuma” yang berarti “mengalir
(ke bawah)”
Secara umum, orang selalu
mengidentifikasikan perasaan nyeri, sakit, serta kaku pada otot, persendian,
tulang dan ligamen (jaringan ikat) dengan istilah rematik. Dalam arti medis,
rematik merupakan istilah yang kurang jelas dan tidak spesifik sehingga jarang
dipakai dalam praktek kedokteran. Karena keluhan utamanya nyeri dan
pegal-pegal, otomatis penyakit rematik sangat mengganggu aktivitas penderita,
terutama aktivitas yang memerlukan gerak tubuh.
Rematik termasuk dalam kelompok
penyakit reumatologi, yang menunjukkan suatu kondisi dengan nyeri dan kaku yang
menyerang anggota gerak atau sistem muskuloskeleton, yaitu sendi, otot, tulang,
maupun jaringan di sekitar sendi. Rematik banyak jenisnya, termasuk diantaranya
asam urat (gout arthritis) yang merupakan jenis rematik yang paling populer dan
banyak diderita penduduk Indonesia.
Persendian sebagai anggota gerak dapat
mengalami kerusakan sehingga menimbulkan rasa nyeri yang disebut rematik.
Rematik juga dapat menyerang anggota gerak lain, seperti otot, tulang, dan
jaringan ikat. Rasa nyeri juga dapat menyerang anggota gerak lain, seperti
patologis (penyakit) pada unsur-unsur yang ikut menyusun kerangka tubuh. Nyeri
tersebut dalam istilah kedokteran diberi nama sesuai dengan lokasi gangguannya,
seperti nyeri di sendi disebut artralgia, nyeri di tulang disebut osteodinia,
nyeri di otot disebut mialgia, dan nyeri di saraf disebut neuralgia. Apabila
rasa nyeri tersebut disertai dengan tanda peradangan, diberi nama sesuai dengan
unsur yang ikut menyusun anggota gerak, seperti gangguan pada sendi disebut
arthritis, pada tulang disebut osteotitis, pada otot disebut miostitis, pada
saraf disebut neuritis, tendon (urat otot dan urat tulang) disebut endonitis,
dan pada bantalan cairan di sekitar persendian disebut bursitis.
Faktor yang mempengaruhi munculnya
rematik tergantung pada jenis rematiknya. Serangan pada jenis rematik yang satu
dipengaruhi oleh faktor yang berbeda dengan jenis rematik lainnya. Rematik
tidak hanya menyerang lanjut usia, tetapi menyerang tanpa memandang batas usia.
Banyak jenis rematik yang belum diketahui penyebabnya, tetapi ada berapa faktor
resiko yang mempengaruhi.
Berikut beberapa hal yang mempengaruhi
timbulnya serangan rematik :
- Infeksi
- Pekerjaan
- Makanan
- Gangguan Imunitas
- Kelenjar/Hormon
- Faktor Usia
- Faktor Genetik
- Psikologis
- Lingkungan
- Pekerjaan
- Makanan
- Gangguan Imunitas
- Kelenjar/Hormon
- Faktor Usia
- Faktor Genetik
- Psikologis
- Lingkungan
B. Pencegahan Penyakit Rematik
Sebelum terserang rematik, berikut ini petunjuk yang dapat
dipraktekan :
- Lakukan olahraga yang aman dengan pemanasan yang cukup
- Kurangi aktivitas fisik yang berlebihan
- Selalu upayakan berat badan ideal
- Kurangi konsumsi makanan sumber lemak hewani
- Konsumsi buah dan sayur
- Relaksasi
- Hindari terlalu lama menonton TV atau bekerja dengan komputer
- Hindari pemakaian sepatu hak tinggi
- Kurangi aktivitas fisik yang berlebihan
- Selalu upayakan berat badan ideal
- Kurangi konsumsi makanan sumber lemak hewani
- Konsumsi buah dan sayur
- Relaksasi
- Hindari terlalu lama menonton TV atau bekerja dengan komputer
- Hindari pemakaian sepatu hak tinggi
Banyak obat untuk rematik beredar dipasaran. Namun, obat
tersebut hanya mengatasi rasa sakit untuk sementara waktu. Setelah beberapa
saat, rasa nyeri atau sakit itu timbul kembali. Pada dasarnya Anda dapat
mengontrol kesehatan sendiri sebelum terjadi serangan yang lebih berbahaya.
Perawatan sendiri merupakan usaha yang paling mudah dan tentunya aman.
1. Olahraga Ringan
Olahraga yang teratur memperbaiki
kondisi kekuatan dan kelenturan sendi serta memperkecil resiko terjadinya
kerusakan sendi akibat radang sendi. Selain itu, olahraga memberi efek
menghangatkan tubuh sehingga mengurangi rasa sakit dan mencegah pengendapan
asam urat pada ujung-ujung tubuh yang dingin karena kurang pasokan darah. Jalan
kaki, bersepeda, dan joging bisa dijadikan alternatif olahraga untuk mengatasi
rematik dan asam urat.Selain itu, olahraga yang cukup dan teratur memperkuat
sirkulasi darah dalam tubuh. Namun, lakukan pemanasan dan pendinginan sebelum
dan sesudah melakukan latihan inti. Hal ini untuk menghindari kejadian rematik
lebih parah
2. Terapi Jus
Seperti yang telah diketahui, buah
dan sayur kaya akan zat gizi. Kandungan vitamin, mineral, fitonutrien, dan
serat makanan melimpah di kedua bahan makanan tersebut. Ternyata, kandungan
buah dan sayur tersebut berkhasiat untuk kesehatan. Penelitian telah
membuktikan kemujaraban buah dan sayur mengatasi ragam penyakit, dari ringan
sampai berat.
Satu cara membuat khasiat buah dan sayur optimal sebagai
terapi adalah dengan di jus. Terapi ini merupakan penyembuhan penyakit dengan
memanfaatkan sari buah dan sayur. Caranya, bisa dengan diparut, serta diperas
dan dilumatkan dengan tangan atau mesin (blender dan juicer). Terapi ini begitu
mudah dipraktekkan karena jus bukanlah makanan asing dikeseharian Anda. Namun,
perlu diingat bahwa terapi ini tidak bersifat tunggal. Artinya, lakukan terapi
ini bersamaan dengan cara penyembuhan lain, yaitu olahraga, diet dan herbal.
Yang penting juga, tetap kontrol kesehatan Anda dan konsultasikan terapi ini ke
dokter
3. Terapi Herbal
Terapi herbal dilakukan dengan
memanfaatkan tumbuhan obat yang diramu. Terapi ini sudah lama dikenal dan
dipraktekkan sejak berabad-abad lalu. Sudah banyak bukti empiris yang
menunjukkan keampuhan herbal mengatasi hampir semua penyakit. Beragam jenis
tanaman obat juga sudah diteliti secara laboratorium untuk mengetahui kandungan
zat dan efeknya.
Di antara ragam khasiat ramuan herbal, salah satunya adalah
mengatasi rematik dan asam urat. Beberapa tanaman telah diketahui mengandung
efek farmakologis yang membantu mengatasi derita rematik.
C. Gejala Rematik
Rematik merupakan penyakit yang menyerang anggota gerak,
yaitu sendi, otot, tulang dan jaringan sekitar sendi. Keluhan yang sering
muncul adalah nyeri, kaku, bengkak, sampai keterbatasan gerak tubuh. Nyeri pada
rematik hampir sama pada saat keseleo. Namun, pada rematik disertai peradangan
pada persendian dan kulit terlihat memerah akibat munculnya peradangan.
Gambar Penyakit Rematik
Penyebab rematik sangat bervariasi. Umumnya, dipengaruhi
oleh masalah autoimun, yaitu sistem kekebalan tubuh berbalik menyerang jaringan
persendian. Akibatnya, tulang rawan di sekitar sendi menipis. Sebagai gantinya,
muncullah tulang baru. Di saat tubuh bergerak, tulang-tulang di persendian
bersingungan. Kejadian inilah yang memicu rasa sakit dan nyeri yang tak
tertahankan.
Selain faktor autoimun, ada beberapa pemicu rematik lainnya.
Berikut dijelaskan beberapa faktor pemicu tersebut :
1. Pekerjaan
Sikap atau posisi badan yang salah saat melakukan pekerjaan
akan memudahkan timbulnya penyakit rematik
2. Usia
Seiring dengan pertambahan usia, cairan dalam sendi yang
berfungsi melumasi setiap gerakan mulai menipis dan mengental. Hal ini
menyebabkan tubuh menjadi kaku dan mulai sakit jika digerakkan.
3. Makanan
Tidak semua jenis rematik dipengaruhi oleh faktor makanan.
Rematik gout atau asam urat merupakan satu-satunya jenis rematik yang
serangannya sangat dipengaruhi oleh makan. Mengkonsumsi makanan yang banyak
mengandung purin dan lemak dapat meningkatkan kadar asam urat.
4. Hormon
Osteoporosis atau penyakit keropos tulang merupakan jenis
rematik yang banyak dirasakan oleh wanita setelah menopause. Kurangnya hormon
estrogen setelah menopause memperburuk masa tulang yang sudah berkurang karena
usia.
5. Kegemukan
Kegemukan memberikan beban berlebih pada tulang. Hal
tersebut memengaruhi kesehatan sendi.
6. Cedera
Cedera akibat aktivitas fsik dan olahraga yang berlebihan
dapat menyebabkan rematik
7. Psikologis
Ketegangan yang diliputi dengan kelelahan dan ketidakmampuan
menangani tuntutan fisik menjadi faktor pencetus timbulnya rematik.
8. Radikal Bebas
Radikal bebas yang timbul karena pencemaran dan bahan kimia
dalam makanan menjadi racun yang menurunkan daya tahan tubuh. Akibatnya, hal
ini memperburuk kerusakan jaringan tubuh dan menimbulkan gejala rematik.
Dalam masyarakat, dikenal ratusan jenis rematik. Menurut
lokasi patologik, rematik dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu :
1. Rematik Artikuler
Rematik artikuler disebut juga dengan arthritis (radang
sendi), merupakan gangguan rematik yang berlokasi di persendian. Rematik jenis
ini terdiri atas arthritis reumatoid, osteoarthritis, dan gout arthritis
2. Rematik Non-Artikuler
Rematik non-artikuler atau ekstra-artikuler terjadi di luar
persendian, terdiri atas bursitis, fibrositis, back pain dan skiatika.
Diantara banyak jenis rematik, asam urat (gout) merupakan
jenis rematik yang paling banyak menyerang penduduk Indonesia.
BAB
4
KESIMPULAN
Rematik merupakan penyakit yang
menyerang anggota gerak, yaitu sendi, otot, tulang dan jaringan sekitar sendi.
Keluhan yang sering muncul adalah nyeri, kaku, bengkak, sampai keterbatasan
gerak tubuh. Nyeri pada rematik hampir sama pada saat keseleo.
Ada beberapa factor yang mempengaruhi rematik di antaranya Infeksi, pekerjaan,makanan,gangguan Imunitas,
kelenjar/Hormon,faktor Usia,faktor Genetik,psikologis,dan lingkungan.
Banyak obat untuk rematik beredar dipasaran. Namun, obat
tersebut hanya mengatasi rasa sakit untuk sementara waktu. Setelah beberapa
saat, rasa nyeri atau sakit itu timbul kembali. Pada dasarnya Anda dapat
mengontrol kesehatan sendiri sebelum terjadi serangan yang lebih berbahaya.
Perawatan sendiri merupakan usaha yang paling mudah dan tentunya aman. Beberapa
pencegahan yang dapat di lakukan di antaranya melakukan olahraga yang aman
dengan pemanasan yang cukup ,mengurangi aktivitas fisik yang berlebihan, selalu
mengupayakan berat badan ideal,mengurangi konsumsi makanan sumber lemak
hewani,mengkonsumsi buah dan sayur,relaksasi,menghindari terlalu lama menonton TV
atau bekerja dengan computer,menghindari pemakaian sepatu hak tinggi.
0 Response to "Otot Manusia"
Posting Komentar